Uji Aktivitas Antibakteri pada Oleoresin Cabai Merah Keriting terhadap Bakteri Gram Positif (Propionibacterium acnes dan Bacillus cereus) dan Bakteri Gram Negatif (Shigella dysenteriae dan Klebsiella
Main Author: | Azis, Haidar Rafid |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2015
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/36681 |
Daftar Isi:
- Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas hortikultura bernilai ekonomi cukup tinggi yang berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia. Cabai memiliki sifat mudah rusak (perishable). Untuk memperpanjang umur simpan dan memberikan nilai tambah perlu dilakukan penanganan pasca panen yang baik, salah satunya dengan mengolahnya menjadi oleoresin yang banyak diperlukan oleh industri pangan dan farmasi karena sifat antibakteri dan antifungalnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat daya hambat zat antibakteri pada oleoresin cabai merah keriting terhadap bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimental laboratorium dilanjutkan dengan metode analisis deksriptif. Perlakuan dalam uji antibakteri meliputi pengukuran diameter daya hambat (DDH) dan penentuan konsentrasi hambat minimum (KHM) menggunakan metode difusi cakram kertas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa oleoresin mampu menghambat pertumbuhan bakteri yang dibuktikan dengan terbentuknya zona bening di sekitar cakram kertas pada seluruh bakteri uji. Zona bening merupakan respon adanya aktivitas antibakteri berupa penghambatan pertumbuhan bakteri oleh oleoresin cabai. Diameter Daya Hambat terhadap Propionibacterium acnes ATCC 1223, Bacillus cereus ATCC 1346, Shigella dysenteriae ATCC 31056, dan Klebsiella pneumonia ATCC 2357 berturut-turut sebesar 5,9 mm; 4,7 mm; 4,9 mm; dan 4,7 mm. Sementara Konsentrasi Hambat Minimum pada seluruh bakteri uji yaitu pada konsentrasi oleoresin 11%.