PENGARUH FREKUENSI PENGGANTIAN BUNGA MELATI PUTIH (Jasminum sambac) PADA METODE ENFLEURASI TERHADAP MUTU DAN RENDEMEN MINYAK ATSIRI YANG DIHASILKAN
Main Author: | Budiman, Haris |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/36609 |
Daftar Isi:
- Melati putih (Jasminum sambac) merupakan bunga yang berpotensi dikembangkan sebagai minyak atsiri. Minyak atsiri yang dihasilkan oleh tanaman ini dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan parfum dan industri kosmetik. Enfleurasi merupakan metode ekstraksi yang paling efektif untuk mengekstraksi minyak melati. Proses yang perlu diperhatikan dalam mengekstraksi bunga melati secara enfleurasi adalah frekuensi penggantian bunga baru yang sering disebut pomade. Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh frekuensi penggantian bunga melati dengan metode enfleurasi terhadap mutu dan rendemen minyak bunga melati yang dihasilkan serta menetapkan frekuensi penggantian bunga melati yang optimal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental laboratorium (experimental laboratory method) dengan analisis deskriptif yang diikuti dengan analisis regresi dan kolerasi untuk memprediksi variabel terikat (Y). Variabel bebas (X) atau perlakuan berupa frekuensi penggantian bunga melati pada metode enfleurasi untuk mengetahui pomade terbaik yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu pomade 3, pomade 6, pomade 9, pomade 12. Perlakuan frekuensi penggantian bunga melati terbaik dari segi rendemen, aroma, dan kadar sisa pelarut terdapat pada P6 yakni dengan nilai rendemen 0,98%, aroma agak wangi dan kadar sisa pelarut 8,59%. Sedangkan dari segi mutu minyak bunga melati, P3 merupakan perlakuan terbaik dengan nilai hue 87,063°, nilai C 50,153, bobot jenis 0,9189, indeks bias 1,399, kelarutan dalam alkohol 1:1 (minyak:alkohol), dan bilangan asam 4,8053 mg KOH/g.