Selektivitas Alat Tangkap terhadap Hasil Tangkapan Komoditas Rajungan (Portunus pelagicus) di Desa Gebang Mekar, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat
Main Author: | Shabrina, Nabilla |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2020
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/36466 |
Daftar Isi:
- Rajungan (Portunus pelagicus) merupakan komoditas perikanan bernilai ekonomis penting dan nilai komersial yang cukup tinggi dan berdasarkan Data Statistik DKP Jabar Tahun 2017, Kabupaten Cirebon merupakan salah satu pusat penangkapan rajungan terbesar di Jawa Barat. Alat tangkap yang umum digunakan di Desa Gebang Mekar, Kabupaten Cirebon untuk menangkap rajungan (Portunus pelagicus) salah satunya adalah jaring kejer dengan mesh size 3,5 inch dan bubu lipat. Tujuan dilakukannya riset ini adalah untuk menganalisis alat tangkap apa yang selektif dan efisien dalam menangkap komoditas Rajungan (Portunus pelagicus). Riset dilaksanakan pada bulan September 2019 – Oktober 2019 dengan menggunakan metode studi kasus dengan analisis deskriptif dan pendekatan kuantitatif. Data primer yang digunakan adalah proporsi bobot dan jumlah hasil tangkapan jaring kejer, panjang dan lebar karapas rajungan, nisbah kelamin rajungan, jumlah rajungan betina mengandung telur dan hasil wawancara dengan nelayan terkait kegiatan penangkapan di Desa Gebang Mekar. Hasil riset menyatakan bahwa jaring kejer dengan mesh size 3,5 inch tergolong lebih selektif dibandingkan bubu lipat karena ukuran karapas rajungan (Portunus pelagicus) yang tertangkap sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 1/PERMEN-KP/2015 tentang Penangkapan lobster (Panulirus sp.), kepiting bakau (Scylla sp.), dan rajungan (Portunus pelagicus) pasal tiga ayat satu point c, dimana penangkapan Rajungan (Portunus pelagicus) yang diperbolehkan dengan ukuran lebar karapas >10 cm (di atas sepuluh sentimeter) dan dilihat dari parameter lainnya. Penentuan selektivitas diperlukan untuk menciptakan kondisi perikanan tangkap yang berkelanjutan.