RESILIENSI AYAH YANG MEMILIKI ANAK DENGAN AUTISM SPECTRUM DISORDER DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI CILEUNYI DAN SLB SATRIA GALDIN KABUPATEN BANDUNG

Main Author: Ihsan, Neng Syifa Nurul
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/35936
Daftar Isi:
  • Memiliki anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) merupakan stresor bagi orangtua karena anak tersebut mempunyai hambatan dalam komunikasi, interaksi sosial, dan pola perilaku. Orangtua khususnya ayah bukan hanya bertugas mencari nafkah tetapi harus terlibat aktif dalam pengasuhan anak, sehingga anak mampu berkembang dengan optimal. Resiliensi ayah dengan anak ASD penting diteliti agar ayah dapat menerima dan menyesuaikan dirinya terhadap kesulitan yang dialaminya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resiliensi ayah dengan anak ASD di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Cileunyi dan SLB Satria Galdin Kabupaten Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 42 orang ayah yang memiliki anak dengan ASD di kelas Q (kelas khusus anak ASD) SLB Negeri Cileunyi dan SLB Satria Galdin. Pengukuran resiliensi dalam penelitian ini menggunakan instrumen Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) dengan 25 item pertanyaan. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukan resiliensi ayah kategori resiliensi tinggi (54,8%) dan kategori resiliensi rendah (45,2%). Komponen resiliensi dengan adalah komponen percaya pada naluri, toleransi terhadap hal-hal negatif, dan kekuatan menghadapi tekanan serta komponen kontrol diri. Sedangkan komponen yang terendah yaitu komponen kompetensi personal, standar tinggi, kegigihan. Simpulan dari penelitian ini bahwa resiliensi responden pada kategori resiliensi tinggi sehingga perlu terus dipertahankan kegiatan yang secara rutin bisa dilakukan dalam perkumpulan ASD. Namun masih ada yang pada kategori rendah. Maka disarankan pada pihak sekolah untuk bisa memberikan edukasi dan konseling terhadap ayah dengan resiliensi rendah dan menyarankan untuk mengikuti kegiatan perkumpulan ASD. Bidang keperawatan perlu adanya tindakan home visit dalam memberikan konseling kepada orangtua.