Gambaran Persepsi dan Self Efficacy Terhadap Pencegahan Tuberkulosis Paru (TBC) Berdasarkan Health Belief Model Pada Masyarakat Di Wilayah Puskesmas Kadungora Garut
Main Author: | Kasih, Dwika Surti |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/35846 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Tuberkulosis Paru (TBC) masih merupakan masalah utama kesehatan di Indonesia. Di Jawa Barat, Kabupaten Garut menduduki peringkat ke 6 dengan penyakit TBC terbanyak, dan Wilayah Puskesmas Kadungora merupakan daerah dengan angka kejadian TBC tertinggi di Kabupaten Garut. Masyarakat memiliki risiko tinggi terserang tuberculosis yang cukup tinggi. Penularan dan penyebaran tidak lepas dari persepsi keyakinan masyrakat terhadap pencegahan. Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Masyarakat Terhadap Pencegahan Tuberkulosis Paru (TBC) Berdasarkan Health Belief Model Di Puskesmas Kadungora Kabupaten Garut. Penelitian yang akan dilaksanakan menggunakan deskriptif kuantitatif. Besar sampel ditentukan sebanyak 100 orang dengan teknik pengambilan sampel Proportional Random Sampling. Instrumen penelitian ini akan menggunakan kuesioner Health Belief Model terdiri dari 5 domain (Perceived Suscepbility, Perceived Severity, Perceived Benefits, Perceived Barriers, dan Self-Efficacy) berjumlah 43 item pertanyaan. Hasil dari penelitian persepsi perilaku pencegahan tuberkulosis paru (TBC) berdasarkan health belief model pada masyarakat di Wilayah Puskesmas Kadungora Garut. Hasil keseluruhan 100 responden sebagian besar dari responden memiliki persepsi perilaku pencegahan yang negatif sebanyak 99 orang dengan persentase (99.0%). Rata-rata skor setiap domain persepsi health belief model dikategorikan positif dan negatif. Hampir seluruh responden memiliki persepsi kerentanan negatif sebanyak 93 orang (93.0%), sebagian besar responden memiliki persepsi keparahan yang negatif sebanyak 95 orang (95.0%), hampir seluruh responden merasakan persepsi keparahan yang negatif sebanyak 100 orang (100.0%), persepsi hambatan negatif 71 orang (71.0%), hampir seluruh responden memiliki keyakinan untuk sembuh yang positif sebanyak 59 orang (59.0). Saran dari penelitian ini diharapkan dapat melaksanakan upaya memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat dan intervensi kepada masyarakat dan individu dewasa agar terhindar dari penyakit degeneratif seperti Tuberkulosis Paru (TBC). Kata Kunci : Health Belief Model (HBM), Tuberkulosis Paru (TBC), Persepsi Pencegahan (TBC). Kepustakaan : 59, 1974 - 2018