Gambaran Kecemasan Keluarga Terhadap Penularan Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kadungora Garut
| Main Author: | Ramadhayanti, Ghita |
|---|---|
| Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
| Bahasa: | ind |
| Terbitan: |
, 2019
|
| Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/35838 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Pada saat ini penyakit Tuberkulosis Paru masih menjadi masalah kesehatan di dunia karena penyakit ini mudah menular. Hampir sepertiga penduduk dunia mengalami penyakit tuberkulosis dan Indonesia menjadi salah satu negara dengan pasien tuberkulosis terbanyak. Pada umumnya tuberkulosis menyerang usia produktif kerja dan golongan sosial ekonomi lemah, sehingga berdampak pada pemberdayaan Sumber Daya Manusia. Banyak faktor yang menjadi kecemasan keluarga terhadap penularan tuberkulosis paru, salah satunya persepsi penyakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran kecemasan keluarga terhadap penularan tuberkulosis paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kadungora Garut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan rancangan penelitian Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini keluarga yang merawat penderita tuberkulosis paru sebanyak 66 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen yang digunakan kuesioner ZSAS (Zung Self Rating Anxiety Scale). Analisa data yang digunakan secara univariat dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa gambaran kecemasan keluarga terhadap penularan tuberkulosis paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kadungora Garut paling banyak pada tingkat kecemasan sedang dengan jumlah 47 (71,2%) dan pada tingkat kecemasan ringan dengan jumlah 19 (28,8%). Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang kecemasan dan asuhan keperawatan untuk menurunkan kecemasan pada keluarga yang tinggal serumah dengan penderita tuberkulosis paru. Kata kunci : Kecemasan, Keluarga, Penularan, Tuberkulosis Kepustakaan : 53 (1999-2018)