Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kekambuhan Tuberkulosis Paru di Kabupaten Garut: Case control study
Main Author: | Fauziah, Silviana |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/35815 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Tuberkulosis merupakan penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan di dunia. Penyebab meningkatnya kasus tuberkulosis salah satunya adanya kejadian kekambuhan. Faktor yang berhubungan dengan kekambuhan diantaranya: usia, jenis kelamin, pendidikan, kebiasaan merokok, penyakit penyerta Diabetes Mellitus (DM) dan perilaku pencarian pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kekambuhan tuberkulosis paru di Kabupaten Garut. Rancangan penelitian ini menggunakan case control study. Kelompok kasus yaitu penderita tuberkulosis yang mengalami kekambuhan dan mendapatkan pengobatan di puskesmas di Kabupaten Garut dan kelompok kontrol yaitu penderita tuberkulosis yang tidak mengalami kekambuhan dan mendapatkan pengobatan di puskesmas yang sama dengan kasus. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu total sampling. Jumlah sampel sebanyak 180 orang yang terdiri dari 60 orang kelompok kasus dan 120 orang kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. meliputi, usia, jenis kelamin, pendidikan, kebiasaan merokok, penyakit penyerta DM, perilaku pencarian pengobatan. Analisis data yang dilakukan secara univariat dengan menggunakan analisis deskriptif dan bivariat dengan menggunakan chi-square dan menggunakan odds ratio (OR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kekambuhan tuberkulosis paru dengan variabel usia (OR=3,571) CI (1,654-7,712), variabel pendidikan (OR=2,637) CI (1,374-5,063), variabel penyakit penyerta DM (OR=5,381) CI (1,345-9,108), dan perilaku pencarian pengobatan (OR=2,931) CI (1,453-5,91). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kekambuhan tuberkulosis paru dengan variabel jenis kelamin dan kebiasaan merokok. Variabel yang paling beresiko yaitu penyakit penyerta DM, karena DM dapat meningkatkan resiko tuberkulosis paru laten menjadi tuberkulosis paru aktif. Hal tersebut terjadi karena gangguan system imun pada penderita DM. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam mengembangkan upaya dan intervensi dalam mencegah dan mengatasi kekambuhan tuberkulosis paru.