Gambaran Perilaku Bullying yang Dialami Remaja di SMPN 1 Jatinangor Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang
Main Author: | Amelia, Nabila Pasha |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/35752 |
Daftar Isi:
- Bullying merupakan perilaku yang dilakukan untuk menyakiti atau mencederai seseorang secara verbal, sosial dan fisik. Bullying dapat memberikan dampak yang buruk bagi korban yang mendapatkan perilaku bully. Dampak yang diakibatkan beragam dan kebanyakan merugikan bagi korban. Perbedaan karakteristik dan perilaku bullying yang didapatkan, penelitian ini dimaksudkan untuk melihat dampak bullying pada remaja korban bullying. Populasi dari penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII dan VIII SMPN 1 Jatinangor yang pernah mengalami bullying berjumlah 84 siswa. Sampel penelitian adalah siswa kelas VII dan VIII SMPN 1 Jatinangor berjumlah 50 siswa yang menjadi korban bullying yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Metode penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif eksploratif dengan menggunakan kuesioner Retrospective Bullying Questionnaire. Analisis data dilakukan dengan analisis item dengan penyajian data berupa narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis verbal bullying merupakan yang banyak terjadi yaitu sebanyak 86%. Untuk frekuensi kejadian bullying paling banyak terjadi selama beberapa hari yaitu 74%. Selanjutnya dampak yang paling banyak dirasakan adalah stres dan mengingat kembali kejadian bullying yang pernah terjadi yaitu masing-masing sebanyak 44%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perilaku bullying yang banyak terjadi pada remaja awal adalah jenis bullying secara verbal. Frekuensi dari kejadian bullying yang dirasakan oleh korban adalah selama beberapa hari. Kemudian, dampak yang dirasakan oleh kebanyakan responden adalah stres akibat kejadian bullying dan merasa kembali berada dalam situasi yang sama seperti bullying. Disarankan untuk sekolah, masyarakat, dan tenaga kesehatan terutama perawat untuk dapat lebih memerhatikan kejadian bullying dan dampaknya yang banyak terjadi di kalangan remaja.