Gambaran Kualitas Hidup Remaja Penyandang Thalasemia Mayor Di RSUD Sumedang
Main Author: | Nofianti, Atika |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/35478 |
Daftar Isi:
- Pada Desember 2017 tercatat sebanyak 140 orang penderita thalasemia mayor yang menjalani transfusi darah secara rutin di RSUD Sumedang. Dampak yang dirasakan oleh penderita diantaranya adalah kelemahan pada fisik, merasa berbeda dengan kelompoknya dan gangguan fungsi sekolah. Pada remaja terjadi tumbuh kembang yang pesat pada aspek biopsikososialnya. Dampak penyakit thalasemia maupun proses perawatannya akan turut mempengaruhi kualitas hidup remaja. Tujuan penelitian kualitas hidup remaja adalah untuk mengetahui kualitas hidup remaja dan dimensi kualitas hidup apa yang memiliki kategori baik atau buruk.Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif, diukur menggunakan instrumen PedsQL versi 4.0 khusus remaja usia 13-18 tahun. Sampel sebanyak 31 orang, dengan total sampling. Data dianalisis dengan nilai rata-rata 63,01, jika nilai rata-rata lebih dari sama dengan 63,01 berkategori baik, dan nilai rata-rata < 63,01 berkategori buruk. Hasil menunjukkan sebanyak 18 orang (58,06%) berkategori baik, sementara 13 orang (41,94%) berkategori buruk. Nilai rata-rata dari setiap dimensi diantaranya adalah fisik 61,19;emosi 64,19; sosial 72,42; dan sekolah 55,32.Simpulan, lebih dari setengah sampel memiliki kualitas hidup baik. Dimensi emosi dan sosial berkategori baik, sementara dimensi fisik dan sekolah berkategori buruk. Perawat sebagai tenaga kesehatan dapat mempertahankan kualitas hidup yang sudah baik dan meningkatkan dimensi kualitas hidup yang masih buruk dengan asuhan keperawatan holistik.