Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Andikpas Usia 14-18 Tahun Menjelang Bebas di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung

Main Author: Atikasuri, Maya
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/35402
Daftar Isi:
  • Masalah kenakalan remaja telah menjadi salah satu masalah pokok yang dihadapi oleh Indonesia. Kejadian dan kualitas kenakalannya terus meningkat yang menjurus pada tindak kriminalitas. Keadaan inilah yang menyebabkan remaja terjerat di ranah hukum. Stigma negatif di masyarakat yang diberikan kepada mantan tahanan membuat Andikpas enggan keluar dari LPKA dan cenderung merasakan kecemasan menjelang masa kebebasannya. Usia remaja merupakan usia dimana keadaan emosional dan psikologis yang belum stabil, maka kecemasan merupakan hal yang perlu diperhatikan, terlebih beban psikologis yang remaja alami terasa lebih berat ketika mereka tinggal di LPKA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada Andikpas menjelang bebas di LPKA Kelas II Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kuantitatif dan teknik consecutive sampling dengan populasi Andikpas menjelang bebas sebanyak 56 orang. Instrumen yang digunakan adalah Zung’s Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS) dengan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 56 Andikpas yang diteliti sebanyak 25 yaitu 25 Andikpas (44,64%) tidak mengalami kecemasan, kemudian sebagian besar Andikpas yang mengalami kecemasan yaitu sebanyak 19 Andikpas (33,93%) mengalami kecemasan ringan-sedang, dan sebagian kecil yaitu sebanyak 9 Andikpas (16,07%) mengalami kecemasan berat, serta yang paling sedikit yaitu sebanyak 3 Andikpas (5,35%) mengalami panik. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa hampir setengahnya dari Andikpas yang diteliti tidak mengalami kecemasan, namun lebih dari setengahnya juga Andikpas pada penelitian ini mengalami kecemasan baik dari tingkatan ringan sampai dengan panik. Peningkatan program pembinaan dan konseling serta pemberdayaan tenaga kesehatan di LPKA sangat dibutuhkan agar dapat menurunkan tingkat kecemasan pada Andikpas.