HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN KECEMASAN PADA WARGA BINAAN MENJELANG BEBAS PADA TAHUN 2016 DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN WANITA KELAS IIA BANDUNG

Main Author: Riska, Winda
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/35144
Daftar Isi:
  • Waktu kebebasan merupakan waktu yang ditunggu oleh setiap warga binaan. Namun persepsi negatif dari masyarakat cenderung membuat warga binaan takut akan adanya penolakan interpersonal, munculnya penilaian diri negatif sehingga dapat menimbulkan harga diri rendah. Individu dengan harga diri rendah cenderung mengalami kecemasan berat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi hubungan harga diri dengan kecemasan pada warga binaan menjelang bebas di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Bandung. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Metode pengambilan sampel dengan cara total sampling sebanyak 46 orang. Instrumen yang digunakan adalah Zung Anxiety Self-Assessment Scale (ZASS) dan Rosenberg Self Esteem Scale (RSES) yang sudah terbukti valid dan reliabel. Hasil penelitian ini secara statistik dianalisis menggunakan uji Korelasi Pearson Product-Moment untuk mengetahui keeratan hubungan kedua variabel. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 69,6% warga binaan memiliki harga diri dengan skor individu rata-rata, 26,1% kategori rendah dan 4,3% kategori tinggi. Untuk tingkat kecemasan, sebanyak 43,5% warga binaan mengalami kecemasan tingkat ringang-sedang, 41,3% mengalami kecemasan normal dan 15,2% mengalami kecemasan berat. Korelasi menunjukkan hubungan yang signifikan dengan besar hubungan -0,47 dengan p<0,01 yang mengindikasikan hubungan yang cukup kuat. Semakin tinggi harga diri warga binaan, maka semakin rendah tingkat kecemasan yang dialami. Implikasi dari hasil penelitian ini bagi institusi Lapas agar meningkatkan program pendampingan khusus pada warga binaan yang akan bebas dengan membentuk kelompok kecil sebagai wadah untuk mengungkapkan perasaan yang menimbulkan harga diri rendah dan kecemasan, sehingga dapat diberikan arahan dan motivasi untuk meminimalisir perasaan tersebut.