GAMBARAN KECERDASAN EMOSIONAL PERAWAT DALAM MENDAMPINGI PASIEN MENJELANG KEMATIAN DI RUANG ICU DAN HCU RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG

Main Author: Nactasia, Glory
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/35098
Daftar Isi:
  • Jumlah kematian di ruang ICU dan HCU Rumah Sakit Immanuel Bandung mencapai setengah dari jumlah total pasien masuk, hal ini melatarbelakangi pentingnya pendampingan pasien menjelang akhir hidup. Peran perawat dalam mendampingi pasien menjelang ajal ini dapat membantu pasien dalam proses menjelng kematian sampai meninggal dalam keadaan damai dan bermartabat. Maka dari itu dibutuhkan kecerdasan emosional yang baik secara keseluruhan dan juga pada tiap subvariabel. Masih sangat sedikit penelitian yang melihat kecerdasan emosional perawat dalam pendampingan pasien menjelang ajal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran kecerdasan emosional perawat dalam mendampingi pasien menjelang kematian di ruang ICU dan HCU Rumah Sakit Immanuel Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan modifikasi instrumen yang dikemukakan oleh Goleman (2009) tentang kecerdasan emosional perawat dengan nilai reliabilitas rata-rata per subvariabel lebih dari 0,7. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah 36 responden. Persentase kecerdasan emosional perawat dalam mendampingi pasien menjelang kematian adalah 33,33 yang termasuk ke dalam kategori rendah. Dimensi kecerdasan emosional secara berurutan dari nilai mean terendah sampai tertinggi adalah dimensi pengelolaan hubungan (3,61), pengelolaan diri (3,63), kesadaran sosial (3,79) dan kesadaran diri (3,97). Aspek yang paling lemah pada pendampingan pasien menjelang kematian adalah dimensi pengelolaan hubungan karena kemungkinan lebih berfokus pada pengelolaan kesadaran diri. Perlunya meningkatkan kecerdasan emosional perawat dalam mendampingi pasien menjelang kematian yang termasuk ke dalam kategori rendah, terutama pada dimensi pengelolaan hubungan. Salah satunya, perawat dapat melakukan cara pelatihan pengembangan diri, diskusi, dan latihan asertif dalam pelaksanaan pendampingan pasien menjelang kematian