REPRESENTASI BODY SHAMING PADA DRAMA KOREA MY ID IS GANGNAM BEAUTY
Main Author: | Wulandari, Irna |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/34857 |
Daftar Isi:
- Irna Wulandari, 210510150040, mahasiswi Program Studi Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran. Penelitian ini berjudul “Representasi Body Shaming Pada Drama Korea My Id Is Gangnam Beauty” (Studi Kualitatif Pendekatan Analisis Semiotika Roland Barthes). Di bimbing oleh Dr. Atwar Bajari, M.Si sebagai pembimbing utama dan Dr. Antar Venus, MA.Comm, sebagai pembimbing pendamping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana makna denotasi, konotasi, dan mitos dalam body shaming pada drama Korea My Id Is Gangnam Beauty. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik analisis Semiotika Roland Barthes. Objek penelitiannya adalah delapan adegan dalam drama Korea My Id Is Gangnam Beauty berdurasi enam puluh menit. Penelitian ini juga dibantu dengan teori simbol Susanne Langer. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penelitian ini menkonstruksikan berbagai makna mengenai body shaming dalam drama Korea My Id Is Gangnam Beauty yang menggambarkan tubuh ideal seorang wanita yang dikategorikan sebagai wanita cantik. Simpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa drama My Id Is Gangnam Beauty, bahwa body shaming dapat dibuktikan secara denotatif yaitu body shaming tidak mengenal usia dan jenis kelamin. Seorang yang tidak memiliki tubuh ideal seperti gemuk atau kurus mendapatkan perlakuan body shaming, secara konotatif terdapat dampak body shaming yaitu melakukan bunuh diri, dan diperkuat dengan adanya mitos bahwa di Korea yang disebut sebagai wanita yang cantik dan ideal adalah wanita yang memiliki berat badan 45-50 kg, tinggi badan idealnya minimal 165 cm, memiliki kulit berwarna putih, bentuk wajah yang tirus dan memiliki bola mata yang besar. Drama tidak sekedar berisikan pesan yang tersirat, tetapi drama tersebut menjadi gambaran bagaimana fakta yang terjadi sebenarnya.