KAMPUNG KREATIF SEBAGAI BRANDING BANDUNG KOTA KREATIF
Main Author: | Puspitasari, Kenanga |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/33483 |
Daftar Isi:
- Kenanga Puspitasari, 210110130280, Program Studi Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran. Penelitian ini berjudul “Kampung Kreatif Sebagai Branding Bandung Kota Kreatif” dengan Dr. Agus Rahmat, M.Pd, sebagai pembimbing utama dan Dr. Evi Noviantti, M.Si, sebagai pembimbing pendamping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan dan pemahaman tim pelaksana terhadap program Kampung Kreatif, serta aktivitas komunikasi yang terjadi selama program tersebut berlansung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan paradigma konstruktivisme dan jenis pendekatan studi kasus, Teori Interaksi Simbolik, dengan konsep place branding. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui wawancara mendalam semi-terstruktur, observasi pasif partisipasi, pengumpulan data melalui dokumen, dan triangulasi. Teknik pengumpulan key informant dengan purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan tiga tahap, yaitu reduksi, penyajian, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa alasan program Kampung Kreatif dilaksanakan karena untuk menjawab permasalahan Kota Bandung semakin metropolitan agar kampung kota dapat bertahan di era globalisasi dan hal tersebut dijadikan upaya untuk membangun Kota Bandung yang masuk kedalam jejaring Kota Kreatif oleh UNESCO. Melalui program Kampung Kreatif, pelaksana yakni Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung memahami program ini sebagai inovasi terbaru dalam mengembangkan pariwisata Kota Bandung yang minim objek wisata alam dan menjadi daya tarik yang unik sebagai objek wisata. Aktivitas komunikasi yang dilakukan sudah sesuai dengan konsep place branding namun perlu pemahaman yang lebih mendalam mengenai mengelola branding itu sendiri, dan komunikasi antar stakeholder harus dibina lebih baik terutama dengan local agent. Peneliti pun menyarankan agar Kampung Kreatif dilaksanakan lebih konsisten demi keberlanjutan.