HUBUNGAN SAJIAN INFORMASI PELATIHAN USAHA DENGAN SIKAP PESERTA TERHADAP PROGRAM MELATI
Main Author: | Ashari, Muh. Syahwal |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/31744 |
Daftar Isi:
- Muhammad Syahwal Ashari, 210110100027, Prodi Ilmu Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran. Judul penelitian “Hubungan Antara Sajian Informasi Pelatihan Usaha dengan Sikap Peserta terhadap Program Melati”. Penelitian ini dibawah bimbingan Dr. Hj. Hanny Hafiar, M.Si sebagai pembimbing utama dan sebagai pembimbing pendamping Priyo Subekti, S.Sos., M.Si. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sajian informasi pelatihan usaha dengan sikap peserta terhadap Program Melati. Penelitian ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk menempuh ujian sarjana Program S1 Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif jenis penelitian korelasional. Teori yang digunakan adalah Teori Integrasi Informasi dari Martin Fishbein. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial dengan menggunakan rumus rank spearman. Sampel dari penelitian ini 95 orang dari 126 peserta kegiatan yang terambil dengan cara teknik sampling acak sederhana. Untuk mengumpulkan data, penulis melakukan penyebaran angket, wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukan hubungan yang cukup berarti antara pelatihan usaha Dinas KUMKM dengan sikap peserta terhadap Program Melati. . Berdasarkan hasil penelitian, valensi dan bobot informasi Pelatihan Usaha Dinas KUMKM Kota Bandung memiliki hubungan yang cukup berarti dengan sikap peserta terhadap Program Melati. peneliti menyarankan Dinas KUMKM Kota Bandung lebih memperhatikan penentuan alur informasi harus lebih diperhatikan dengan menggunakan sususan informasi klimaks dan antiklimaks dan menyajikan informasi yang menyentuh keyakinan peserta terhadap kredit melati, dengan cara dapat mengikutsertakan pihak Bank yang menjadi rekanan pemerintah sebagai narasumber pelatihan.