Dinamika Moda Produksi Industri Penyamakan Kulit Skala Kecil dalam Keberlanjutan Usaha (Studi Kasus di Industri Penyamakan Kulit Sukaregang)
Main Author: | Setyananda, Albertus Danang |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/30262 |
Daftar Isi:
- DINAMIKA MODA PRODUKSI INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT SKALA KECIL DALAM KEBERLANJUTAN USAHA (Studi Kasus di Industri Penyamakan Kulit Sukaregang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat) Albertus Danang Setyananda ABSTRAK Moda produksi adalah cara yang ditempuh oleh masyarakat dalam proses produksi untuk memenuhi kebutuhan materil. Moda produksi terbagi menjadi dua yaitu kekuatan produksi dan hubungan produksi. penelitian ini dilaksanakan di Sukaregang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut pada bulan Febuari-Mei 2019. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dinamika moda produksi serta keberlanjutan usaha penyamakan kulit skala kecil. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Perolehan data dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap informan dengan kriteria tertentu. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi perubahan moda produksi dalam setiap periode yang disebabkan adanya penetrasi modernisasi terhadap penyamakan kulit skala kecil. Perubahan moda produksi dalam kekuatan produksi meliputi alat-alat produksi, tenaga kerja manusia, bahan baku, dan modal. Pada umumnya penetrasi modernisasi yang terjadi meningkatkan produksi kulit tersamak (leather). Perubahan hubungan produksi meliputi aspek pola hubungan produksi, struktur hubungan produksi, dan pola hubungan pemasaran. Keberlanjutan usaha ditunjukan bahwa penyamak mampu mengambil keputusan, mampu menghadapi resiko dan mampu mempertahankan usahanya dengan terus mengembangkan usahanya. Keadilan berusaha menunjukan bahwa penyamak mampu mengutarakan rasa puas terhadap usahanya karena manfaat yang didapatkan dari usaha penyamakan kulit. Kemandirian penyamak ditunjukan dengan keikutsertaan keluarga dalam memaksimalkan sumber daya manusia yang ada untuk kegiatan penyamakan kulit.