PERSEPSI PETERNAK SAPI PERAH TERHADAP PEMANFAATAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SUSU (Studi Kasus Pada Peternak Sapi Perah TPK Citere dan Sukamenak Koperasi Peternak Bandung Selatan Kabupaten bandung)

Main Author: Fabrianto, Ridho
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2015
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/29731
Daftar Isi:
  • Penelitian tentang persepsi petenak sapi perah terhadap pemanfaatan teknologi pengolahan susu, Pangalengan, Kabupaten Bandung ini telah dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2015 sampai 11 Februari 2015 di TPK Citere dan Sukamenak KPBS Pangalengan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan mengkaji persepsi peternak sapi perah terhadap pemanfaatan teknologi pengolahan susu di KPBS Pangalengan. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara mendalam kepada informan sebanyak 8 orang peternak yang jumlah kepemilikan sapi betina produktif lebih dari 7 ekor dan memiliki pemikiran terbuka yang dianggap oleh ketua kelompok dan peternak lainnya yang tersebar di TPK Citere dan Sukamenak secara sosiometri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan teknik pengumpulan data primer dan data sekunder dilanjutkan dengan metode analisis kualitatif dengan tahap reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian menujukkan bahwa faktor-faktor yang mendukung peternak terhadap pemanfaatan teknologi pengolahan susu yaitu sikap dan pengalaman peternak namun terdapat kendala yaitu pendidikan, akses pemasaran dan peluang tidak mendukung terhadap pemanfaatan teknologi pengolahan susu. Persepsi peternak terhadap pemanfaatan teknologi pengolahan susu dilihat dari karakteristik inovasi dinilai tidak mendukung bagi peternak untuk melakukan pemanfaatan teknologi pengolahan susu. Pemanfaatan teknologi pengolahan susu pada peternak di TPK Citere dan Sukamenak hanya dilakukan pada saat waktu tertentu dan dikonsumsi oleh sendiri namun tidak untuk dijual hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu, koperasi tidak memberikan penyuluhan dan pelatihan serta adanya pesaing dari home industry.