STUDI MENGENAI PENYESUAIAN PERNIKAHAN PADA REMAJA PUTRI YANG MENIKAH PADA USIA DINI DI INDRAMAYU

Main Author: Setiawan, Enisah Elis
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2014
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/28846
Daftar Isi:
  • Enisah Elis Setiawan, 190110080130. Studi Mengenai Penyesuaian Pernikahan pada Remaja Putri yang Menikah pada Usia Dini di Indramayu.     Masa remaja merupakan suatu periode peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Salah satu tugas perkembangan remaja adalah mempersiapkan pernikahan dan keluarga (Havighurst, 1948; dalam Gunarsa, 2000). Persiapan pernikahan merupakan tugas perkembangan yang paling penting bagi remaja, dikarenakan munculnya kecenderungan pernikahan dini dikalangan remaja yang tidak sesuai dengan tugas perkembangan mereka. Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh pasangan ataupun salah satu pasangannya masih dikategorikan anak-anak atau remaja yang berusia dibawah 19 tahun (WHO, 2006). Mereka yang menikah dituntut untuk dapat berbagi peran dan tanggungjawab, menjalin ikatan dengan pasangan dan keluarga pasangan, serta mempertahankan hubungan tersebut. Pada dasarnya, tahun-tahun pertama pernikahan dapat berjalan dengan baik jika individu dapat melakukan penyesuaian terhadap pasangan.     Fenomena di atas akan dibahas dengan menggunakan teori penyesuaian pernikahan dari Ernest W. Burgess (1960). Burgess mengatakan bahwa penyesuaian yang baik adalah suatu ikatan dimana individu mencapai suatu kesepakatan dalam berbagai hal yang terdapat dalam pernikahan, seperti masalah finansial, hubungan dengan mertua atau ipar, saling menyesuaikan diri dengan minat, tujuan dan nilai yang dianut, membina keharmonisan dalam efeksi dan kepercayaan, serta hanya memunculkan sedikit keluhan mengenai kehidupan pernikahan mereka.     Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan purposive sampling technique. Penelitian ini juga merupakan suatu studi kasus terhadap tiga remaja putri yang menikah pada usia dini. Dari wawancara terhadap tiga responden, diperoleh hasil bahwa semua responden melakukan penyesuaian pernikahan. Mereka merasa kurang puas dengan penyesuaian pernikahannya, meskipun dengan alasan yang berbeda-beda.