Gambaran Sibling Rivalry pada Saudara Kandung dari Anak Autis

Main Author: Dzakiah, Shofa
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2013
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/28811
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Shofa Dzakiah, 190110080084. Gambaran Sibling Rivalry pada Saudara Kandung dari Anak Autis. Setiap anak akan memiliki pengalaman tersendiri dalam hubungannya dengan saudara kandungnya. Sibling rivalry merupakan salah satu bentuk hubungan dengan hubungan dengan saudara yang paling sering ditakutkan oleh orang tua. Sibling rivalry dimulai sejak kelahiran adik baru dan akan terus berlanjut sampai anak dewasa. Pengalaman rivalry yang berbeda dapat terjadi apabila salah satu saudaranya merupakan anak autis. Saudara dari anak autis umumnya akan memperoleh harapan dari orang tua untuk ikut memahami dan merawat saudaranya yang autis. Hal ini menciptakan dilema bagi saudara dari anak autis tersebut. Di satu sisi ia merasa saudaranya lebih diperhatikan, di sisi lain ia memiliki tanggung jawab lebih untuk merawat saudaranya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian ini dilakukan terhadap 3 orang responden yang merupakan saudara dari anak autis. Tujuannya adalah untuk mengetahui gambaran manifestasi sibling rivalry yang ditampilkan oleh saudara kandung dari anak autis. Rentang usia anak yang diteliti adalah usia 11-12 tahun karena pada usia tersebut sibling rivalry cenderung meningkat kembali. Anak pada usia tersebut memiliki aktivitas yang luas dan orang tua cenderung membanding-bandingkan sifat dan pencapaian yang dimiliki oleh anak (Berk, 1998). Penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap responden (saudara dari anak autis) dan ibu responden. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa saudara dari anak autis menampilkan sibling rivalry yang dialaminya dalam beberapa manifestasi perilaku. Umumnya, ketiga responden menampilkan kematangan dan kemandirian, yang terlihat dalam perilaku mampu mengurus kebutuhannya sendiri, serta membantu orang tua dalam menjaga dan mengurus saudara yang autis. Meski demikian, sesekali responden merasa kesal dan mewujudkan rivalry yang dialaminya dalam perilaku agresi kepada saudara yang autis, atau melakukan protes kepada orang tua. Kata kunci: Sibling rivalry, saudara, autis.