Strategi Penanggulangan (Coping) Pada Ibu yang Mengalami Postpartum Blues Syndrom

Main Author: Alfari, Ikramina
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2014
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/28724
Daftar Isi:
  • Pada umumnya seseorang yang sedang berada pada periode dewasa awal akan memikirkan atau memulai untuk hidup berumah tangga, mengambil peran sebagai orang tua, meniti, dan mengembangkan karir (Hurlock, 1980). Tingkat pendidikan tinggi merupakan salah satu batu loncatan yang harus dilalui untuk dapat mencapai status sosial tinggi dalam bermasyarakat (Mappiare, 1983). Keinginan untuk mendapatkan pendidikan tinggi dan juga memenuhi tugas perkembangan sebagai seorang yang sedang berada di masa dewasa awal menyebabkan terdapat tuntutan pada diri wanita untuk tetap meneruskan kuliah serta membentuk sebuah keluarga. Oleh karena itu muncul fenomena wanita yang berada pada periode dewasa awal menikah disaat ia masih harus melanjutkan kuliahnya. Tugas sebagai mahasiswi dan istri akan bertambah pada saat telah mempunyai anak. Mereka harus segera menyesuaikan dengan hal tersebut karena jika tidak berhasil maka dapat berdampak terhadap psikologis si ibu. Sebagian ibu dapat menyesuaikan diri dengan baik namun sebagian lainnya tidak berhasil dan mengalami gangguan psikologis dengan berbagai gejala yang oleh para peneliti sebut sebagai postpartum blues (Koblinsky dkk, 1997). Individu yang memasuki usia dewasa awal telah dapat menyelesaikan masalah dengan cara mencari solusinya, begitu pula apabila sedang mengalami stres ia harus menemukan penanggulangan (coping) yang tepat supaya tidak berkelanjutan menjadi depresi, dalam hal ini yaitu postpartum depression atau postpartum psychosis. Coping dilakukan untuk meregulasi tuntutan eksternal maupun internal yang dinilai membebani diri individu supaya dapat menjalani hidup dengan bahagia (Lazarus dan Folkman, 1984). Dengan mengetahui gambaran startegi penanggulangan yang dilakukan oleh para mahasisiwi yang mengalami postpartum blues syndrom, diharapkan dapat menjadi informasi bagi para mahasiswi baru melahirkan mengenai apa yang akan mereka hadapi ketika mempunyai anak dan apa yang harus mereka lakukan supaya dapat terhindar dari sindrom postpartum blues. Penelitian dilakukan pada empat responden mahasiwi yang baru melahirkan anak pertama di usia dewasa awal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi dengan menggunakan panduan dari teori ways of coping Lazarus & Folkman (1984). Strategi penanggulangan tersebut terdiri dari dimensi problem focused coping dan emotion focused coping. Hasil penelitian menunjukan bahwa keempat responden menggunakan emotion focused coping sebagai strategi penanggulangan stres setelah melahirkan.