PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN OBAT ALBOTHYL ATAS IKLAN YANG TIDAK SESUAI DENGAN PETUNJUK PEMAKAIAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

Main Author: Kodariah, Ucu
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2019
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/2688
Daftar Isi:
  • Perlindungan konsumen iklan obat harus lebih diawasi. Setelah beredarnya surat yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM). Obat Albothyl dalam beberapa iklannya mengklaim dapat menyembuhkan sariawan padahal, menurut surat edaran tersebut, policresulen tidak disarankan untuk indikasi bedah. Pemakaian obat tersebut hanya untuk area intim wanita lebih tepatnya. Upaya untuk melindungi konsumen diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis normatif, dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka yang merupakan bahan sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Spesifikasi penulisan ini adalah deskriptif analitis, yaitu dilakukan analisis terhadap penelitian lapangan di BPOM dengan menggunakan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan teori-teori yang relevan terkait perlindungan konsumen terhadap iklan obat yang menyesatkan. Berdasaran hasil penelitian. Konsumen harus dilindungi oleh hukum dari pelaku usaha yang tidak jujur dalam memberikan informasi yang tidak benar atas penyampaian iklan obat yang membawa pesan tidak lengkap dan menyesatkan. Perlindungan hukum dalam kasus iklan obat Albohtyl memperlihatkan bahwa UUPK dapat dijadikan acuan bagi konsumen bilamana hak-hak konsumen dilanggar oleh pelaku usaha yang berakibat masih terdapatnya celah bagi pelaku usaha dalam kegiatan periklanan yang dapat merugikan konsumen.