PERKEMBANGAN GBKP (GEREJA BATAK KARO PROTESTAN) DI BANDUNG (1957-2013)

Main Author: Keliat, Elnardo Darta
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/25427
Daftar Isi:
  • Skripsi berjudul Perkembangan Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) 1965-2013 di Kota Bandung, membahas perkembangan Agama Kristen Protestan, Khususnya GBKP di Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode sejarah yang dibagi menjadi empat tahap yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. pendekatan “ideal-type” teori Max Weber yang membagi kenyataan sosial modern yang terdiferensiasi tersebut ke dalam empat kategori: Kebudayaan, sistem sosial (yang hidup dalam “societal community), politik, dan ekonomi (Sinaga, 2004: 119).Dalam penelitian penulis menggunakan Konsep Gereja. Gereja adalah tempat ibadah substansi yang merupakan sebuah Theokrasi (Culver, 2014: 64). Hasil dari penelitian ini adalah bahwa perkembangan GBKP, dimulai dari awal kedatangan orang Karo untuk merantau atau melakukan studi di Kota Bandung pada 1957, sehingga banyak orang Karo yang tinggal di Kota Bandung. Sebagian besar dari mereka beragama Kristen Protestan, tetapi GBKP belum ada di Bandung. Sementara gereja-gereja yang sudah ada di Bandung sebagai tempat ibadah, tidak sesuai dengan tata cara ibadah mereka di GBKP Sumatra Utara tempat asal mereka. Untuk itulah mereka membentuk GBKP sebagai tempat ibadah tersendiri dengan bahasa Karo sebagai bahasa pengantar khotbah. Setelah GBKP Bandung berdiri dan orang-orang Karo banyak datang ke Bandung, sehingga daya tampung di tempat GBKP Bandung tidak cukup, maka GBKP membuat pemekaran wilayah yaitu GBKP Bandung Pusat (1965) sebagai Pusat berdirinya GBKP di Bandung, selanjutnya GBKP Bandung Barat (1992), dan berikutnya GBKP Bandung Timur (2007).