Pemberitaan Penetapan Anas Urbaningrum Sebagai Tersangka Dalam Kasus Korupsi Proyek Hambalang di Koran Kompas, Media Indonesia, dan Jurnal Nasional

Main Author: Af, R Muh Ikhsan
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2014
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/25018
Daftar Isi:
  • ABSTRACT R. Muh. Ikhsan AF, 210110060182, 2013. News Coverage of Anas Urbaningrum’s Determination as A Suspect on Hambalang Project Corruption Case in Kompas, Media Indonesia, and Jurnal Nasional. Framing Analysis of Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki related to the News Coverage of Anas Urbaningrum’s Determination as A Suspect on Hambalang Project Corruption Case in Kompas, Media Indonesia, and Jurnal Nasional Issued of February 23 – March 2, 2013. First adviser: Dr. Herlina Agustin, S.Sos., MT., Second adviser: Pandan Yudhapramesti, S.Sos., MT. Journalistic Department, Faculty of Communication Science, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. This aim of the study is to find out the framing of Kompas, Media Indonesia, and Jurnal Nasional issued of February 23 - March 2, 2013 to the reporting of the determination of Anas Urbaningrum as a suspect in Hambalang project corruption case of viewed from the syntactic, script, thematic, and rhetorical structures. The method used in this research is a framing analysis of Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki to analyze the text in a syntactic, script, thematic, and rhetorical structures. Data are collected by analyzing the text, interviews, and literature study. Objects of study are the four straight news in Kompas, four straight news in Media Indonesia, and four straight news in Jurnal Nasional. The results of this study are, of syntactic, script, thematic, and rhetorical structures, that Kompas constructs this incident as a normal legal process affecting Anas Urbaningrum and political dynamic that occurs results as something reasonable. Media Indonesia constructs this incident as an abnormal incident because there are many interventions to the KPK (Corruption Eradication Comission) in the legal process and political dynamics that occurs will make Democrats Party shaking and impact on the disruption of the government. Jurnal Nasional constructs that this incident will make Anas Urbaningrum’s political career ended and political dynamics that occurs due to this incident is not going to make the Democrats Party shaking. Researcher concludes that the three media show different preparation, narration, writing, and the emphasizing fact in their reportings, thus the framing to the determination of Anas Urbaningrum as a corruption suspect of Hambalang project is also different. Researcher suggests that the three media provide more balance for each source and possibility that can emerge in an incident. Thus, it will develop in a more balanced and comprehensive news and also more concerned with the interests of the public rather than the interests of particular groups in the presentation of the news. ABSTRAK R. Muh. Ikhsan AF, 210110060182, 2013. Pemberitaan Penetapan Anas Urbaningrum sebagai Tersangka dalam Kasus Korupsi Proyek Hambalang di Koran Kompas, Media Indonesia, dan Jurnal Nasional. Analisis Framing Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki tentang Pemberitaan Penetapan Anas Urbaningrum sebagai Tersangka dalam Kasus Korupsi Proyek Hambalang di Koran Kompas, Media Indonesia, dan Jurnal Nasional Edisi 23 Februari – 2 Maret 2013. Pembimbing utama Dr. Herlina Agustin, S.Sos., MT., Pembimbing Pendamping Pandan Yudhapramesti, S.Sos., MT. Jurusan Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Penelitian ini bertujuan mengetahui pembingkaian Kompas, Media Indonesia, dan Jurnal Nasional edisi 23 Februari – 2 Maret 2013 terhadap pemberitaan penetapan Anas Urbaningrum sebagai tersangka dalam kasus korupsi proyek Hambalang dilihat dari struktur sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki untuk menganalisis teks berita dalam struktur sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Pengumpulan data dilakukan dengan analisis teks berita, wawancara, dan studi pustaka. Objek penelitian adalah empat berita langsung di Kompas, empat berita langsung di Media Indonesia, dan empat berita langsung di Jurnal Nasional. Hasil penelitian ini yaitu dari struktur sintaksis, skrip, tematik, dan retoris, Kompas mengonstruksikan peristiwa ini sebagai sebuah proses hukum normal yang menimpa Anas Urbaningrum dan dinamika politik yang terjadi akibatnya merupakan sesuatu yang wajar. Media Indonesia mengonstruksikan peristiwa ini sebagai peristiwa yang abnormal karena banyak intervensi terhadap KPK dalam melakukan proses hukum dan dinamika politik yang terjadi akan membuat Partai Demokrat guncang dan berimbas mengganggu pemerintahan. Jurnal Nasional mengonstruksikan peristiwa ini akan membuat karier politik Anas Urbaningrum berakhir dan dinamika politik yang terjadi akibat peristiwa ini tidak akan membuat Partai Demokrat guncang. Peneliti menyimpulkan bahwa ketiga media memperlihatkan penyusunan, pengisahan, penulisan, dan penekanan fakta yang berbeda dalam pemberitaan mereka, sehingga pembingkaian terhadap penetapan Anas Urbaningrum sebagai tersangka kasus korupsi proyek Hambalang pun berbeda. Peneliti menyarankan agar ketiga media lebih memberikan keseimbangan bagi setiap sumber dan kemungkinan yang dapat muncul dalam sebuah peristiwa sehingga menghasilkan pemberitaan yang lebih berimbang dan komprehensif serta lebih mementingkan kepentingan masyarakat daripada kepentingan kelompok-kelompok tertentu dalam penyajian beritanya.