ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM YANG TERDAFTAR LQ45 DENGAN MENGGUNAKAN METODE SINGLE INDEX MODEL DAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (PERIODE FEBRUARI 2015- JANUARI 2017)

Main Author: Jamaludin
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/23072
Daftar Isi:
  • Pembentukan portofolio dihadapkan pada masalah para investor bagaimana memilih saham dan menentukan kombinasi terbaik dari saham-saham terpilih agar membentuk portofolio yang optimal, kareana dalam pembentukan portofolio tidak mungkin mendapatkan return yang optimal dengan risiko yang minimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan kinerja portofolio optimal saham LQ45 menggunakan metode Single Index Model (SIM) dan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Penentuan sampel menggunakan purposive samplingdan analisis melihat return saham, beta, dan Excess Return to Beta (ERB) saham LQ45 periode Februari2015- Januari 2017yang diukur dengan metode single index model dan capital asset pricing model. Kemudian dilihat return portofolio dan excess return to beta portofolio berdasarkan dua metode tersebut untuk menentukan model mana yang lebih baik. Hasil penelitian menunjukan berdasarkan metode Single Index Model (SIM) periode Februari 2105- Januari 2017 didapat 8 saham yang masuk dalam pembentukan portofolio optimal yaitu, ADRO, AKRA, TLKM, UNVR, BBTN, ICBP, WKST, dan GGRM. Terdapat 8 saham yang masuk dalam pembentukan portofolio optimal dengan metode Capital Asset Pricing Model (CAPM), yaitu DRO, AKRA, TLKM, UNVR, BBTN, ICBP, WKST, dan GGRM. SIM dan CAPM menghasilkan return portofolio yang sama yaitu sebesar 0,0249. Tetapi ERB yang dibentuk dengan CAPM menghasilkan nilai yang lebih besar yaitu sebesar 0,0255 dibandingkan dengan SIM yaitu sebesar 0,0254. Hal ini menujukan bahwa tingkat risiko tingkat imbal hasil yang didapatkan investor dengan SIM sebesar 2,54% dibandingkan dengan return yang diharapkan investor, kareana pada dasarnya ERB menunjukan kondisi pasar yang sebenarnya dimana beta sebagai risko portofolio sudah terdiversifikasi dengan baik.