Kontrol Sosial Masyarakat Terhadap Perilaku Seks Bebas Pada Mahasiswa (Studi di Desa Sayang Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang)

Main Author: Primaferdita, Ayu
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/22394
Daftar Isi:
  • Penelitian ini berjudul “Kontrol Sosial Masyarakat Terhadap Perilaku Seks Bebas Pada Hunian Indekos Mahasiswa Studi di Desa Sayang Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh munculnya fenomena perilaku seks bebas dikalangan mahasiswa khususnya yang terjadi di hunian-hunian indekos di Caringin, sehingga membutuhkan kontrol sosial masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguak serta memahami bagaimana bentuk kontrol seks bebas saat sebelum dan sesudah terjadi di hunian indekos mahasiswa jika dilihat dari dalam cara pencegahan dan penanganan perilaku seks bebas itu sendiri. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif (mix methods). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, studi dokumentasi, dan menyebarkan kuesioner. Informan dalam penelitian ini berjumlah enam orang yang terdiri dari ketua RW 12, ketua RT 04, penjaga indekos, dan kepada 42 responden yang mrupakan mahasiswa pendatang yang berasal dari tiga sampel hunian indekos yang dibedakan berdasarkan kriteria gendernya. Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik pelaku seks bebas adalah mahasiswa rantau yang berasal dari kota-kota besar dan telah menetap selama hampir 2-3 tahun serta memiliki uang saku yang dikategorikan menengah dan sedang menjalani hubungan romantis (berpacaran). Selain itu longgarnya kontrol dari pihak pemilik, penjaga indekos, dan sesama penghuni menyebabkan tindak perilaku seks bebas sulit untuk dihindari. Belum lagi sikap acuh tak acuh masyarakat dalam menanggapi kasus perilaku seks bebas menambah sulit terkontrolnya kasus ini untuk ditangani. Selain itu upaya pengendalian sosial yang dilakukan masyarakat dalam pencegahan dan penanganan perilaku seks bebas bersifat preventif dan represif. Baik pencegahan maupun penanganan dilakukan dengan cara persuasif dan koersif. Jadi, dalam hal ini bentuk kontrol sosial yang paling berpengaruh dalam pencegahan tindak perilaku seks bebas adalah agama dan bentuk kontrol sosial yang paling berpengaruh dalam penanganan tindak perilaku seks bebas adalah berupa hukuman dan teguran yang dianggap dapat membuat pelaku seks bebas menjadi jera. Dimana hal ini sesuai berdasarkan teori upaya pengendalian sosial menurut Koentjaraningrat. Meskipun kontrol sosial masyarakat sudah dilakukan, namun dirasa masih belum optimal karena kurangnya partisipasi masyarakat. Maka berdasarkan pada hal tersebut dibutuhkan adanya kegiatan penyuluhan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang buruknya melakukan seks bebas dan optimalisasi peran tokoh masyarakat dalam menggerakan partisipasi masyarakat untuk pencegahan dan penanganan perilaku seks bebas.