Peran Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Sebagai State Auxiliary Organs di Indonesia Tahun 2013-2014

Main Author: Astika, Ria Devina
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2014
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/21549
Daftar Isi:
  • Penelitian ini berjudul “Peran Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Sebagai State Auxiliary Organs (Lembaga Non-Struktural) di Indonesia Tahun 2013-2014. Latar belakang dari pengangkatan tema ini dikarenakan terus terjadinya peningkatan kekerasan terhadap perempuan di Indonesia dari tahun ke tahun. Namun peningkatan tersebut seperti fenomena gunung es yang pada kenyataannya jumlah kekerasan terhadap perempuan bisa lebih besar lagi. Pemerintah dianggap belum dapat menyelesaikan permasahan tersebut, oleh karena itu didirikanlah Komnas Perempuan yang merupakan Lembaga Non-Struktural yang diharapkan mampu menangulangi dan mencegah kekerasan terhadap perempuan di Indonesia. Adapun penelitian ini difokuskan kepada peran Komnas Perempuan sebagai State Auxiliary Organs yaitu, Koordinasi, Pemantauan dan Fasilitasi, dan Mewakili Kepentingan Daerah dalam Berhadapan dengan Pusat, dengan menggunakan teori Raw Rhodes. Hasil penelitian dan kesimpulan menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2013-2014 Komnas Perempuan telah berhasil menjalankan peran dan mandatnya sebagai State Auxiliary Organs dan NHRI dengan melaksanakan program-program tahunan seperti terbitnya CATAHU 2013, 16 HAKTP, berjalannya Gugus Kerja Migran, Gugus Kerja PKHN, dan Gugus Kerja Papua, terkumpulnya dana oleh Pundi Perempuan, dibentuknya layanan pengaduan online dan berhasil menghimpun basis data nasional tentang jumlah kekerasan terhadap perempuan di Indonesia tahun 2013 yang berjumlah sebanyak 279.760 kasus. Untuk terus menciptakan suasana yang kondusif bagi perempuan, negara harus mendukung peran Komnas Perempuan untuk lebih mampu menjalankan peran dan mandatnya sebagai State Auxiliary Organs dan NHRI.