STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG No. 1105 K/pdt.sus-HKI/2018 TENTANG PERSAMAAN MEREK TERKENAL YANG TIDAK SEJENIS ANTARA DC COMICS MELAWAN PT. MARXING DITINJAU DARI UU NOMOR 20 TAHUN 2016
Main Author: | Kumara, Mahesa |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/2107 |
Daftar Isi:
- Merek sebagai salah satu bentuk Kekayaan Intelektual yang mempunyai peran penting dalam dunia usaha, karena merek merupakan salah satu upaya strategis untuk mempromosikan usaha kepada masyarakat luas. Dalam dunia usaha, merek merupakan unsur yang menentukan dan membedakan kualitas produk barang dan jasa, namun dalam kenyataannya banyak terjadi praktik penyalahgunaan sebuah merek. Merek dagang atas nama Superman merupakan salah satu kasus merek dagang yang dipersengketakan. Hal ini didasari dengan Superman yang merupakan merek dagang yang tergolong Merek Terkenal. Namun merek dagang tersebut diklaim oleh PT. Marxing Fam Makmur. Kasus ini bergulir hingga ketahap Kasasi yang beragendakan Putusan Mahkamah Agung Nomor 1105 K/Pdt.Sus-HKI/2018. Metode pendekatan yang digunakan dalam penyusunan studi kasus ini adalah yuridis normatif dan spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis yang menggambarkan dan menganalisis ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis. Dalam analisa tersebut ditemukan kejanggalan-kejanggalan seperti pertimbangan Majelis Hakim dalam memutus perkara persamaan merek pada pokoknya dan pelanggaran merek yang berkaitan dengan Merek Terkenal dan Merek Superman berdasarkan Undang-Undang No. 20 Undang-Undang Tentng Merek dan Indiksi Geogrfis Tahun 2016.