DAMPAK PENERAPAN KEBIJAKAN SPECIAL ECONOMIC ZONE (SEZ) INDONESIA-SINGAPURA TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI) DI WILAYAH OTORITA BATAM, 2007-2012 THE IMPACT OF IMPLEMENTATION INDONESIASINGAPORE SPECIAL ECONOMIC ZONE (SEZ) POLICY TOWARDS FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI) IN BATAM AUTHORITY ZONE, 2007-2012

Main Author: Putra, Erditya Manggala
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2013
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/19811
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Erditya Manggala Putra. Dampak Penerapan Kebijakan Special Economic Zone (SEZ) Indonesia-Singapura Terhadap Foreign Direct Investment (FDI) Di Wilayah Otorita Batam, 2007-2012. Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran. Bandung, 25 September 2013. Era pasar bebas telah diberlakukan, hal ini menandakan adanya keterbukaan ekonomi antar negara di berbagai belahan dunia yang menghapuskan batas-batas negara dalam melakukan interaksi. Negara diharuskan lebih kompetitif dan memiliki daya saing yang tinggi dengan negara lainnya untuk menarik para investor untuk masuk ke dalam negeri. Salah satu faktor yang dapat mendorong masuknya investasi dalam berbagai sektor, khususnya sektor ekonomi, adalah dengan membuat kebijakan yang tepat dan menciptakan strategi yang baik, yang tentunya dapat menguntungkan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian suatu negara. Special Economic Zone (SEZ) adalah salah satu strategi yang diambil oleh Indonesia untuk mencapai kepentingan nasionalnya dalam bidang ekonomi yang dilanjutkan dengan pembuatan UU No. 39 Tahun 2009 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus sebagai payung hukum dari bentuk kebijakan ini. Indonesia menyepakati nota kesepakatan tersebut tentunya untuk memacu perkembangan ekonomi, khususnya di Batam, menarik investasi sekaligus memperbaiki sektor penanaman modal di Indonesia, dan meningkatkan daya saing perdagangan internasional. Dipilihnya Pulau Batam sebagai pilot project Special Economic Zone (SEZ) di Indonesia tentunya sudah melalui berbagai pertimbangan, salah satunya melihat fakta geografis bahwa Pulau Batam berhadapan langsung dengan salah satu kekuatan ekonomi terbesar dunia, yaitu Singapura. Hal ini dipandang oleh Indonesia sebagai potensi yang baik dalam menjalin kerjasama ekonomi dengan Singapura. Berdasarkan pendekatan liberalisme, kerjasama antar negara dan pasar bebas dapat dijelaskan sebagai hal krusial yang dibutuhkan oleh aktor internasional, termasuk negara untuk meningkatkan perekonomiannya. Indonesia melalui kebijakan Special Economic Zone (SEZ) berkerjasama dengan Singapura yang diterapkan di Batam, berupayauntuk mengembangkan perekonomian dalam negeri khususnya dalam meningkatkan nilai investasi di Indonesia. Hal ini yang kemudian dikaitkan dengan konsep interdependensi sebagai salah satu konsep yang ada pada Liberalisme.