Peran An African Union Mission in Somalia (AMISOM) Dalam Menstabilkan Situasi Pasca Konflik Bersenjata Antara Transitional Federal Government (TFG) dengan Islamic Court Union (ICU) di Somalia

Main Author: Nugraha, Budiharya
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2015
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/19777
Daftar Isi:
  • Budiharya Nugraha. 170210080181. Peran An African Union Mission in Somalia (AMISOM) Dalam Menstabilkan Situasi Pasca Konflik Bersenjata Antara Transitional Federal Government (TFG) Dengan Islamic Court Union (ICU) di Somalia. Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Oktober 2014. Pada penelitian ini penulis menjelaskan mengenai peran An African Union Mission in Somalia (AMISOM) Dalam Menstabilkan Situasi Pasca Konflik Bersenjata Antara Transitional Federal Government (TFG) Dengan Islamic Court Union (ICU) di Somalia dengan menggunakan konsep konflik bersenjata, resolusi konflik dan Pasukan penjaga perdamaian (peacekeeping). Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian deskriptif analisis melalui pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan wawancara. Teknik analisis data dalan penelitian ini menggunakan model analisis Robert E. Stake, yakni Taking apart and putting together, Working with patches dan Interpretation. Agar penelitian ini tidak menjadi bias penulis menggunakan teknik validasi data dengan cara triangulasi. Dalam penelitian ini penulis melihat bahwa pada tahun 2006 konflik antara pemerintah transisi Somalia (TFG) dengan kelompok islam (ICU) yang berakhir dengan konflik bersenjata mendapatkan perhatian dari dunia Internasional. African Unions (AU) menurunkan pasukan penjaga perdamaian AMISOM pada pasca konflik bersenjata untuk menstabilkan situasi pasca konflik bersenjata, dengan berbagai upaya yang mendukung terwujudnya dialog dan rekonsiliasi, serta pemberian bantuan kemanusiaan. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah konflik antara Transitional Federal Government (TFG) dengan Islamic Court Union (ICU) merupakan bentuk konflik bersenjata yang membutuhkan suatu resolusi konflik untuk dapat menstabilkan situasi pasca konflik. Pasukan penjaga perdamaian AMISOM diwujudkan melalui resolusi konflik dengan dasar pemahaman terhadap komponen konflik dan tahapan konflik. AMISOM berperan sebagai instrument dari suatu resolusi konflik dan aktor yang melakukan intervensi dengan upaya-upaya untuk menstabilkan situasi pasca konflik.