PENGGUNAAN DEPLETED URANIUM OLEH NORTH ATLANTIC TREATY ORGANIZATION DALAM KONFLIK BERSENJATA INTERNASIONAL DITINJAU MELALUI PERSPEKTIF HUKUM HUMANITER STUDI KASUS KONFLIK KOSOVO 1999
Main Author: | Muhammad, Pasqa |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2014
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/19771 |
Daftar Isi:
- Pasqa Muhammad, Penggunaan Depleted Uranium oleh North Atlantic Treaty Organization Dalam Konflik Bersenjata Internasional Ditinjau melalui Perspektif Hukum Humaniter : Studi Kasus Konflik Kosovo, Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Padjajaran Pasca Perang Dingin, dunia diwariskan kemajuan teknologi yang simultan terutama dalam bidang militer, khususnya dalam hal persenjataan. Senjata terus bertransformasi menjadi bentuk dengan cara kerja yang lebih mutakhir terutama dengan memanfaatkan susunan kimia yang membuatnya semakin berbahaya dan efektif untuk dapat melukai, membunuh, atau menghancurkan suatu benda bahkan secara massal. Depleted Uranium ialah senjata senjata berbahan dasar uranium yang biasanya dibentuk menjadi amunisi yang mempunyai kepadatan melebihi timbal dan dapat menembus baja keras sekalipun. Senjata ini diperoleh sebagai hasil sampingan dari proses pengayaan uranium. Digunakan sebagai senjata antitank dengan sistem kerjanya yang multifungsi untuk bertahan maupun menyerang, depleted uranium dirancang untuk menembus kendaraan berlapis baja, membunuh personil atau bahkan keduanya. Sebagai senjata yang berbahan dasar kimia, depleted uranium mengandung senyawa radioaktif yang beracun. Senjata tipe ini tidak hanya berdampak bagi target langsungnya, namun menjadi ancaman bagi kehidupan di sekitar sasaran. Ketika depleted uranium terbakar, logam beracun tinggi ini mengeluarkan partikel kecil uranium oksida beracun dalam bentuk aerosol yang mengakibatkan radiasi radioaktif dan partikel ini akan tetap tinggal di lingkungan selama 4,5 miliar tahun. Penggunaan uranium secara luas akan sangat berbahaya karena potensi efek kesehatan jangka panjang bagi manusia yang disebabkan oleh penggunaan senjata tersebut. Sebuah partikel yang tertelan atau terhisap dapat menyebabkan satu atau lebih penyakit yang mengakibatkan melemahnya imunitas dan fatal bagi tubuh. Belum lagi pencemaran lingkungan dari sisa sisa penggunaan persenjataan berbahan dasar uranium tersebut dapat mengancam manusia, pencemaran terhadap air, tanah, tumbuh-tumbuhan, dan binatang lainnya terutama di sekitaran wilayah tempat konflik terjadi dengan tingginya tingkat radiasi radioaktif. Penelititan ini dirancang untk mengetahui alasan yang menjadi pertimbangan penggunaan senjata depleted uranium dalam konflik bersenjata internasional yang ditinjau juga menggunakan studi kasus di Kosovo. Secara operasional penelitian ini akan menggunakan konsep konsep seperti konflik internasional, normative theory, humaniter baik prinsip pembedaan maupun proposionalitas untuk mengetahui alasan penggunaan depleted uranium dalam konflik. Kata kunci : depleted uranium, ammunition, international conflict, humanitarian