Peranan UNESCO Dalam Pelestarian Hutan Hujan Tropis Sumatera di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (2007-2011)
Main Author: | Naamin, Anisa |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2013
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/19715 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK ANISA NAAMIN 170210080097 PERANANUNESCO DALAM PELESTARIAN HUTAN HUJAN TROPIS SUMATERA DI TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN (2007-2011) Isu lingkungan hidup yang efeknya selalu mengglobal telah menjadi perhatian negara-negara, dimana hal tersebut pada kenyataannya tidak selalu bisa dilakukan sendiri-sendiri terkait dengan sejumlah hal-hal teknis seperti informasi, tenaga ahli, teknologi, dan dana. Untuk mengatasi hal tersebut UNESCO mencanangkan program Warisan Dunia untuk melestarikan situs alam dan budaya di seluruh dunia. Dalam penelitian ini, Indonesia yang sudah meratifikasi Konvensi Warisan Dunia sejak tahun 1986, mendaftarkan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan bersamaan dengan Taman Nasional Gunung Leuser dan Taman Nasional Kerinci Seblat di bawah nama Situs Hutan Hujan Tropis Sumatera pada tahun 2003. Situs tersebut ditetapkan sebagai Warisan Dunia pada tahun 2004. Kemudian pada tahun 2011 ditetapkan sebagai Warisan Dunia Yang Dalam Bahaya karena banyaknya kegiatan ilegal yang mengancam kelestarian situs tersebut. Penelitian ini menggunakan perspektif Liberalisme Institusional sebagai pisau analisis. Peneliti juga menyisipkan konsep organisasi internasional untuk melakukan analisis tentang bagaimana peran UNESCO dalam melestarikan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang sudah ditetapkan sebagai Warisan Dunia di bawah nama Hutan Hujan Tropis Sumatera. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, studi literatur dan sumber yang diperoleh melalui internet. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa UNESCO telah melakukan seluruh mandat dan tanggung jawabnya dalam melestarikan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dengan cara menentukan status, rekomendasi pemeliharaan, dan asistensi teknis yang diperlukan untuk Taman Nasional tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa peran UNESCO sebagai organisasi antar pemerintah sudah cukup efektif