PENGARUH KERJASAMA BRUNEI DARUSSALAM, INDONESIA, MALAYSIA, THE PHILIPPINES-EAST ASEAN GROWTH AREA (BIMP-EAGA) TERHADAP PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI WILAYAH SULAWESI UTARA (2006-2010)
Main Author: | Permatasari, Ratya |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2013
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/19668 |
Daftar Isi:
- ABSTRAKRatya Permatasari. 170210080031. Pengaruh Kerjasama BruneiDarussalam, Indonesia, Malaysia, the Philippines-East ASEAN Growth Area(BIMP-EAGA) terhadap Pembangunan Infrastruktur di Wilayah SulawesiUtara (2006-2010). Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial danIlmu Politik, Universitas Padjadjaran, 2013.Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) mengupayakanpeningkatan kerjasama ekonomi melalui mekanisme kerjasama ekonomisubregional (KESR) yang tercantum pada Framework Agreement on EnhancingEconomic Cooperation tahun 1992. KESR salah satunya diwujudkan melaluiBrunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, the Philippines-East ASEAN GrowthArea (BIMP-EAGA) yang didirikan pada tahun 1994 dengan tujuan untukmeningkatkan perdagangan, investasi, dan pariwisata. Dengan wilayah EAGAyang merupakan kepulauan, umumnya terpisah oleh lautan, maka pembangunaninfrastruktur dilakukan untuk memfasilitasi pergerakan manusia dan barang yanglebih bebas untuk mendorong peningkatan ketiga sektor tersebut. Sejak awalpembentukan kerjasama hingga saat ini, Sulawesi Utara menjadi wilayah yangberpartisipasi dalam BIMP-EAGA atas dasar potensi pengembangan wilayah.Penelitian ditujukan untuk mengetahui perkembangan kerjasama BIMPEAGAdi bidang infrastruktur pendukung perdagangan, investasi, dan pariwisatauntuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah dan mendorong integrasiekonomi regional ASEAN dengan mengkaji pengaruh kerjasama BIMP-EAGAterhadap pembangunan infrastruktur mencakup fasilitas dan rute transportasidarat, laut, dan udara di wilayah Sulawesi Utara selama projek BIMP-EAGARoadmap to Development (2006-2010) diimplementasikan. Adapun konsep yangdigunakan adalah kerjasama ekonomi subregional, yang didalamnya ada indikatorkeberhasilan kerjasama, sehingga dapat memahami bagaimana BIMP-EAGAmempengaruhi pembangunan infrastruktur di Sulawesi Utara. Metode penelitianyang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dan teknikpengumpulan data melalui wawancara, dokumentasi, dan materi audio-visual.Kerjasama BIMP-EAGA melalui pelaksanaan dari projek-projek BIMPEAGARoadmap to Development (2006-2010) telah mempengaruhi pembangunaninfrastruktur mencakup fasilitas bandara dan pelabuhan, serta pembukaan rutepenerbangan dan pelayaran di wilayah Sulawesi Utara, utamanya yangmenghubungkan wilayah ini dengan Filipina Selatan. Pembangunan infrastrukturini mempengaruhi arus lalu lintas barang, manusia, kapal, dan pesawat diSulawesi Utara, yang turut mempengaruhi ekspor impor, penanaman modal, dandistribusi wisatawan, serta mendorong integrasi ekonomi regional ASEAN.Kata Kunci: Kerjasama Ekonomi Subregional, Pengaruh, kerjasama BIMPEAGA,BIMP-EAGA Roadmap to Development (2006-2010), PembangunanInfrastruktur, Sulawesi Utara.