KERJASAMA TRILATERAL INDONESIA, MALAYSIA, DAN FILIPINA DI LAUT SULU-SULAWESI MELALUI PROGRAM SULU-SULAWESI MARINE ECOREGION

Main Author: Gunawan, Boyke
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2014
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/19655
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Boyke Gunawan. Kerjasama Indonesia, Malaysia, dan Filipina di Laut Sulu-Sulawesi Melalui Program Sulu-Sulawesi Marine Ecoregion. Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran, Desember 2013. Laut Sulu-Sulawesi merupakan wilayah perairan yang diapit oleh tiga negara, yakni Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Wilayah perairan ini, menurut WWF, dikategorikan sebagai salah satu perairan dengan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi di dunia (peringkat ke-4 dunia, dan peringkat ke-1 Asia Pasifik). Namun berbagai isu lingkungan seperti polusi air dan eksploitasi sumber daya yang berlebihan mengancam signifikansi keanekaragaman hayati yang terkandung di kedua laut ini. Sehingga pada tahun 2001, ketiga negara ini, dengan dibantu oleh organisasi non-negara seperti World Wide Fund for Nature dan Conservation International, sepakat untuk membentuk kerjasama konservasi lingkungan Laut Sulu- Sulawesi, yang terkemas dalam Program Sulu-Sulawesi Marine Ecoregion. Metode penelitian yang digunakan dalam menganalisa fokus penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan proses penulisan analisis deskriptif. Proses penulisan dimulai dengan penentuan unit analisis, serta teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan, studi internet, dan wawancara. Pengujian validitas dan reliabilitas data-data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode perbandingan tetap (Constant Comparative Method). Metode ini digunakan untuk memilih dan membandingkan data-data yang didapat melalui kategori yang berbeda, sebagai upaya dalam menghilangkan keraguan dan meningkatkan derajat kepercayaan terhadap data-data yang telah diperoleh. Melalui perspektif neo-liberal institutionalism, peneliti mengkaji bagaimana proses koordinasi dan konsultasi yang terjadi dalam kerjasama diantara aktor negara dengan aktor non-negara, serta bagaimana kontribusi aktor non-negara dalam membantu negara-negara membangun kerjasama konservasi wilayah kelautan yang terangkum dalam program Sulu-Sulawesi Marine Ecoregion.