KERJASAMA ALUTSISTA INDONESIA-RUSIA DALAM PEMBELIAN PESAWAT SUKHOI TAHUN (2005-2010) THE MAIN EQUIPMENT OF WEAPON SYSTEMS COOPERATION BETWEEN INDONESIA-RUSSIA IN THE PURCHASE OF SUKHOIS AIRCRAFT IN

Main Author: Baskoro, Prima
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2012
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/19591
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Prima Baskoro. 170210060096. Kerjasama Alutsista Indonesia – Rusia Dalam Pembelian Pesawat Sukhoi Tahun (2005-2010). Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran, Jatinangor 2012. Pada tahun 1999, Indonesia mendapatkan embargo pasokan persenjataan, pendidikan dan latihan militer dari Amerika Serikat karena dinilai telah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) saat terjadinya kasus separatisme Timor-Timor. Tekanan embargo tersebut menjadikan lemahnya Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) Indonesia. Karena pentingnya untuk membangun pertahanan dan alutsista, Indonesia membuka jalur kerjasama baru dengan Rusia dalam hal pengadaan alutsista pesawat tempur Sukhoi. Pada tahun 2005, embargo pun dicabut oleh Amerika Serikat kepada Indonesia dan kedua negara tersebut melakukan pemulihan kerjasama kembali. Namun di lain sisi, Indonesia melakukan peningkatan kerjasama dengan Rusia hingga tahun 2010. Dengan penelitian ini, penulis mengkaji alasan-alasan dan pertimbangan-pertimbangan apa yang membuat ketertarikan Indonesia untuk melakukan peningkatan kerjasama dengan Rusia. Pendekatan yang digunakan penulis adalah Realisme Neoklasik, yang fokus pada interaksi dari sistem internasional dan dinamika internal negara. Kemudian penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang di antaranya yaitu metode wawancara, studi kepustakaan dan internet. Hasil penelitian menunjukan bahwa Indonesia dipengaruhi oleh dua aspek yaitu aspek internal negara dan eksternal negara yang menyebabkan ketertarikan Indonesia untuk bekerjasama dengan Rusia dan mempengaruhi Indonesia untuk melakukan peningkatan kerjasama dengan Rusia. Jadi, kepemilikan Sukhoi di samping untuk memperkuat postur pertahanan Indonesia dan memenuhi Minimum Essential Forces, juga dapat menambahkan seperti sisi detterent power, menciptakan bargaining power bagi Indonesia dalam pergaulan internasional serta mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap Amerika Serikat.