EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBINAAN NARAPIDANA KHUSUS TIPIKOR DI LEMBAGA PERMASYARAKATAN KLAS I SUKAMISKIN BANDUNG

Main Author: Rahadian, Rivaldi
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/19007
Daftar Isi:
  • Skripsi ini merupakan hasil penelitian mengenai “Efektivitas Program Pembinaan Narapidana Khusus Tipikor di Lembaga Permasyarakatan Klas I Sukamiskin Bandung. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum tercapainya tujuan dari Program Pembinaan yaitu meningkatkan kualitas ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa, sikap dan perilaku, meningkatkan kualitas intelektual, kecintaan dan kesetiaan kepada negara, meningkatkan kualitas profesionalisme/ketrampilan, meningkatkan kualitas kesehatan jasmani dan rohani narapidana dan Anak Didik Pemasyaraktan secara signifikan dan terpenuhinya sarana dan prasarana kegiatan pembianaan. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana efektivitas Program Pembinaan di Lembaga Permasyarakatan Klas I Sukamiskin Bandung. Pada penelitian ini, teori yang digunakan yaitu teori ukuran efektivitas program dari Kettner, Moroney, dan Martin (2008). Adapun kriteria-kriterianya yaitu Effort (Upaya), Cost-Efficiency (Efisiensi Biaya), Result (Hasil), Cost-Effectiveness (Efektivitas Biaya), dan Impact (Dampak). Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan triangulasi. Penentuan informan dengan teknik purposive sampling, dan teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian yang dilihat dari teori Kettner, Moroney, dan Martin (2008). Pertama, upaya kerjasama belum dilakukan secara menyeluruh ke semua bidang pembinaan. Kedua, biaya pelaksanaan Program Pembinaan lebih banyak untuk bahan baku. Ketiga, belum terjadi peningkatan jumlah narapidana yang signifikan dan belum terpenuhinya sarana dan prasana yang memadai. Keempat, semua indikator kinerja Program Pembinaan tercapai dan dana yang dianggarkandapat terserap dengan cukup baik. Kelima, narapidana belum mengaplikasikan bekal yang mereka dapat. Kesimpulannya bahwa efektivitas Program Pembinaan belum optimal. Karena upaya yang dilakukan belum optimal, biaya pelaksanaan besar, dan peningkatan jumlah kehadiran narapidana belum tercapai. Saran dari peneliti upaya yang dilakukan harus optimal dan adanya penambahan sarana dan prasarana lalu bidang-bidang kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan narapidana disertai dengan pola pembinaan khusus. Supaya narapidana tertarik mengikuti Program Pembinaan.