IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) DI KOTA SURAKARTA
Main Author: | Iriani, Novi |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2014
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/18777 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Skripsi ini merupakan hasil penelitian penulis mengenai Implementasi Program Jaminan Persalinan (Jampersal) di Kota Surakarta. Penelitian ini dilatarbelakangi adanya program Pemerintah yang dilaksanakan oleh Kementrian Kesehatan RI untuk mencakup masyarakat miskin khususnya Ibu Hamil dalam mendapatkan kemudahan akses dan pelayanan persalinan yang baik untuk mengurangi tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang belum sepenuhnya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Kota Surakarta. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori implementasi kebijakan yang dikemukakan oleh Charles O. Jones yang terdiri dari 3 (tiga) tahap aktivitas dalam pengimplementasian sebuah kebijakan/program yaitu organisasi, interpretasi dan aplikasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan studi lapangan (observasi, wawancara mendalam, dan dokumen). Teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Untuk keabsahan data, penulis menggunakan triangulasi dengan sumber. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa implementasi program Jaminan Persalinan di Kota Surakarta belum berjalan dengan baik berdasarkan dari (3) tiga tahap aktivitas yang dikemukakan oleh Charles O. Jones. Masih terdapat beberapa hambatan yaitu masih banyaknya fasilitas kesehatan yang tidak mau mengikuti program ini dengan alasan dana upah yang disediakan kepada para pelaksana program ini dinilai kurang menguntungkan. Sosialisasi kepada masyarakat hanya dilakukan dua kali dalam setahun, sehingga membuat masyarakat kurang mengetahui akan keberadaan program ini. Sarana dan prasarana pendukung dari setiap fasilitas kesehatan berbeda yang membuat pelayanan di setiap fasilitas kesehatan juga berbeda dan kurang maksimal.