PERENCANAAN PROGRAM E-KTP DI KABUPATEN SUMEDANG (STUDI PERBANDINGAN DI KECAMATAN JATINANGOR DAN KECAMATAN TANJUNGSARI)

Main Author: Firmansyah, Arif
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2013
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/18622
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Skripsi ini adalah hasil penelitian tentang Perencanaan Program e-KTP di Kabupaten Sumedang yang merupakan studi perbandingan di Kecamatan Jatinangor dan Kecamatan Tanjungsari. Adapun latar belakang penelitian ini adalah adanya keterlambatan dalam pelaksanaan kegiatan e-KTP di kedua kecamatan, yaitu dalam 100 (seratus) hari pelaksanaan program Kecamatan Jatinangor dari jumlah wajib e-KTP sebanyak 60.175 jiwa hanya mampu menyelesaikan sebanyak 13.760 jiwa (22.86%) sedangkan di Kecamatan Tanjungsari sendiri dari total 54.965 jiwa hanya mampu menyelesaikan sebanyak 25.276 jiwa (46%). Indikasi masalah yang penulis temukan adalah bahwa dalam tahapan perencanaan, kedua kecamatan tidak mempertimbangkan beberapa hal, seperti: kemampuan alat, jumlah penduduk, dan alokasi waktu pelaksanaan bagi seluruh wajib e-KTP. Untuk menganalisis permasalahan diatas, penulis menggunakan teori perencanaan dari G. R. Terry yang terdiri dari 8 (delapan) langkah perencanaan, yaitu: Jelaskan problem yang bersangkutan; Usahakanlah untuk mencapai keterangan-keterangan tentang aktivitas-aktivitas yang akan dilaksanakan; Analisalah dan klasifikasi keterangan-keterangan yang diperoleh; Tetapkanlah premis-premis perencanaan dan penghalang-penghalang terhadapnya; Tentukanlah rencana-rencana alternatif; Pilihlah rencana yang diusulkan; Tetapkanlah urutan-urutan dan penetapan waktu secara terperinci bagi rencana yang diusulkan tersebut; dan Laksanakanlah pengecekan mengenai rencana yang diusulkan. Metode yang digunakan adalah deskriptif komparatif dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui studi kepustakaan studi lapangan melalui observasi dan wawancara dengan responden. Dalam pengujian keabsahan data sendiri menggunakan cara triangulasi dengan sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam perencanaan program e-KTP di kedua kecamatan belum terlaksana dengan maksimal. Hal ini dapat dilihat dari keterlambatan waktu penyelesaian di kedua kecamatan yang melebihi dari target perencanaan semula yang diakibatkan oleh beberapa hal, yaitu: terbatasnya jumlah alat yang tersedia, data jumlah wajib e-KTP yang harus dilayani setiap harinya tidak sesuai dengan jumlah di lapangan, dan keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki oleh kedua kecamatan tersebut. Hal tersebut menyebabkan terjadinya keterlambatan penyelesaian program e-KTP di Kecamatan Jatinangor dan Kecamatan Tanjungsari.