Daftar Isi:
  • Pisang kapas (Musa acuminata colla) merupakan salah satu komoditas yang melimpah di Indonesia. Kandungan karbohidrat yang tinggi menjadikan pisang kapas berpotensi untuk diolah menjadi pati. Pati alami memiliki kelemahan untuk diaplikasikan dalam produk pangan, seperti pasta yang terbentuk terlalu keras dan tidak stabil. Oleh karena itu, perlu dilakukan modifikasi. Modifikasi annealing dapat mengubah parameter daya cerna pati. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan daya cerna pati pisang kapas alami dan termodifikasi annealing menggunakan metode kinetika orde pertama. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimental dengan menggunakan analisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pati termodifikasi annealing mampu menaikkan nilai kristalinitas menjadi 42,00% dari pati pisang kapas alami sebesar 37,81%. Pengujian daya cerna pati pisang kapas alami dan termodifikasi annealing didapatkan nilai K (laju kinetika enzim) masing-masing sebesar 0.02625 min-1 dan 0.02475 min-1 dan nilai C∞ (banyaknya pati yang terhidrolisis) masing-masing 1.0583% dan 0.9185%. Berdasarkan data tersebut, hanya diketahui fase cepat saja, sedangkan fase lambat belum diketahui