Efektivitas Chlorophenol Camphor Menthol Sebagai Medikamen Intrakanal Terhadap Bakteri Penyebab Abses Periapikal Kronis

Main Author: Harnung, Kartikaning
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/17297
Daftar Isi:
  • Pendahuluan: Bakteri merupakan etiologi utama dari abses periapikal kronis. Bakteri penyebab abses periapikal kronis terdiri dari campuran Gram positif dan Gram negatif, antara lain Enterococcus faecalis, Streptococcus mutans, Streptococcus sanguinis, Porphyromonas gingivalis. Bakteri tersebut dapat dieliminasi dengan Chlorophenol Camphor Menthol (ChKM) sebagai medikamen intrakanal. Kandungan paraklorofenol dapat memusnahkan berbagai mikroorganisme yang ada dalam saluran akar, Camphor dapat mengurangi efek iritasi dari paraklorphenol murni, selain itu dapat memperpanjang efek antimikrobial, dan Menthol dalam ChKM mampu mengurangi rasa sakit. ChKM memiliki aktivitas antibakteri yang dapat dilihat dengan mencari nilai Konsentrasi Hambat Minimal (KHM), Konsentrasi Bunuh Minimal (KBM). Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai KHM dan KBM ChKM. Metode: Eksperimental laboratorium dengan metode mikrodilusi dan pengukuran Optical Density dengan spektrofotometer. Hasil: ChKM memiliki aktivitas bakteriostatik terhadap E. faecalis, S. mutans, S. sanguinis, dan P. gingivalis dimulai dari konsentrasi 2.000 µg/mL dan aktivitas bakterisida dimulai dari konsentrasi 8.000 µg/mL. Pembahasan: ChKM menghambat perkembangbiakan sel dengan cara menghambat sintesis asam nukleat yang merupakan bagian sangat vital bagi perkembangan sel, dengan mengikat enzim polimerase-RNA, sehingga menghambat sintesis RNA dan DNA. Kandungan Parachlorophenol dalam membunuh bakteri adalah dengan menyebabkan kerusakan sel bakteri, denaturasi protein, menginaktifkan enzim dan menyebabkan kebocoran sel. Simpulan: Medikamen Chlorophenol Camphor Menthol efektif dalam menghambat dan membunuh E. faecalis, S. mutans, S. sanguinis, dan P. gingivalis dilihat dari nilai KHM dan KBM yang didapat.