STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA PUNCAK DAMAR DI DESA PAKUALAM KECAMATAN DARMARAJA KABUPATEN SUMEDANG

Main Author: Prakarsa, Bimma Esa
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2019
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/16499
Daftar Isi:
  • Dalam nawa cita Jokowi-Jusuf Kalla menegaskan terciptanya 10 destinasi baru dengan kinerja pariwisata nasional dan menjangkau pasar yang luas, Hal ini didukung dengan konsep Trend Back to Nature yang sedang diminati di Indonesia dalam bidang pariwisata. Jawa Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi pariwisata cukup baik. Kabupaten Sumedang adalah salah satu Kabupaten di Jawa Barat yang sedang gencar mengembangkan potensi wisata daerahnya. Beragamnya jenis daya tarik wisata yang dimiliki Kabupaten Sumedang menjadikan peluang yang sangat besar dan jumlah pengunjung di Kabupaten Sumedang dalam bidang pariwisata mempunyai potensi untuk berkembangnya wisata-wisata yang ada di Kabupaten tersebut. Hal ini diakibatkan dari penggenangan Waduk Jatigede, pada tanggal 31 Agustus 2015 terjadi penggenangan Waduk Jatigede yang menyebabkan munculnya beberapa wisata disekitar Kawasan Waduk Jatigede, salah satunya adalah Puncak Damar dengan mengusung Trend back to nature yang menjadi trend wisata didunia termasuk di Indonesia. Menjadikan Puncak Damar sangat berpotensi dalam pengembangan dan konsep ekowisata. Pemanfaatan dan penerapan konsep Ekowisata di Puncak Damar belum optimal, para pengelola Puncak Damar harus segera mendapatkan alternatif strategi untuk memecahkan masalah tersebut agar perkembangan Puncak Damar menjadi lebih optimal. Penelitian ini termasuk kedalam tipe penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan analisis SWOT dan QSPM. Hasil analisis menunjukkan bahwa Ekowisata Puncak Damar belum optimal dalam mengembangkan ekowisatanya. Penyebab utamanya adalah belum optimalnya dalam memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada, serta tidak dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman yang ada. Alternatif strategi yang harus dilakukan adalah peningkatan prasarana dan sarana penunjang ekowisata dalam memaksimalkan daya tarik, perlunya koordinasi yang baik antara pengelola (Perhutani KPH Sumedang, LMDH Pakualam dan Investor.)