RISIKO PRODUKSI KOMODITAS KENTANG GRANOLA DI KELOMPOK TANI CANTIGI, DESA CIKANDANG, KECAMATAN CIKAJANG, KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT

Main Author: Nurbudiati, Karissa
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2019
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/16475
Daftar Isi:
  • Kentang merupakan salah satu komoditas unggulan di Jawa Barat. Salah satu sentra produksi kentang di Jawa Barat adalah Kabupaten Garut dengan rata-rata produksi tahun 2011 – 2017 sebesar 142.004,3 ton. Kelompok Tani Cantigi merupakan kelompok tani yang aktif dalam melakukan kegiatan budidaya hortikultura sejak tahun 1998, khususnya komoditas kentang di Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang. Produksi yang dihasilkan oleh para petani di Kelompok Tani Cantigi berfluktuasi dan tidak memenuhi standar produksi, hal ini disebabkan karena adanya risiko produksi pada sektor on-farm. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja sumber risiko produksi pada kegiatan budidaya komoditas kentang, bagaimana status risiko pada kegiatan budidaya komoditas kentang, dan untuk mengetahui strategi apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi risiko produksi komoditas kentang di Kelompok Tani Cantigi. Penelitian ini menggunakan analisis Z-Score dan VaR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam sumber risiko produksi kentang yang terjadi di Kelompok Tani Cantigi yaitu hama, penyakit, curah hujan, kualitas bibit, kemampuan manajerial, dan kesuburan tanah. Berdasarkan hasil analisis risiko, status risiko produksi kentang yang paling tinggi hingga terendah adalah penyakit, hama, curah hujan, kualitas bibit, kemampuan manajerial, dan kesuburan tanah. Alternatif strategi yang dilakukan dalam penanganan risiko yang terkait dengan penyakit, hama, dan curah hujan adalah strategi mitigasi yaitu menggunakan pola tanam tumpang sari, menggunakan pestisida nabati, menggunakan musuh alami, dan pengelolaan air yang tepat serta pembuatan saluran drainase yang baik. Alternatif strategi yang dilakukan dalam penanganan risiko kualitas bibit, kemampuan manajerial, dan kesuburan tanah adalah strategi preventif yaitu menggunakan pestisida nabati, menggunakan pupuk organik, adanya sosialisasi dan pendampingan dari penyuluh setempat mengenai Standar Operasional Prosedur (SOP) budidaya komoditas kentang, bekerjasama dengan penangkar benih bersertifikat di daerah sekitar, dan mengikuti pelatihan cara pembibitan yang baik dan benar.