KINERJA SISTEM LOGISTIK PADA RANTAI PASOK SAYURAN UNGGULAN LEMBANG AGRI UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN PASAR TERSTRUKTUR

Main Author: Luthfiyah
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/16248
Daftar Isi:
  • ABSTRAK LUTHFIYAH. 2016. Kinerja Sistem Logistik Pada Rantai Pasok Sayuran Unggulan Lembang Agri Untuk Memenuhi Permintaan Pasar Terstruktur (Studi Kasus di Gapoktan Lembang Agri, Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat). Di bawah bimbingan TOMY PERDANA. Sistem logistik memiliki tujuan untuk menyampaikan barang dalam kuantitas, kualitas, waktu, dan lokasi yang tepat sesuai dengan permintaan serta dengan biaya distribusi efisien. Sistem logistik dapat berperan penting bagi produsen sayuran untuk memenuhi dan mempertahankan pasar terstruktur yang memberikan spesifikasi kuantitas dan kualitas tertentu kepada produk-produk yang akan masuk serta kontinuitas. Penelitian ini dilakukan di Gapoktan Lembang Agri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat yang memiliki permasalahan dalam sistem logistik pada ketiga komoditas sayuran unggulannya yaitu buncis super, brokoli dan head lettuce yang berpengaruh pada pemenuhan permintaan ke pasar terstruktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan sistem logistik serta memberikan strategi perbaikan kinerja sistem logistik setelah dilakukan pengukuran kinerja sistem logistik pada rantai pasok sayuran unggulan Lembang Agri. Tehnik yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan alat analisis deskriptif dan metode balanced scorecard. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja sistem logistik belum optimal. Berdasarkan pengukuran kinerja sistem logistik pada keempat perspektif hanya head lettuce yang mencapai target pada perspektif keuangan dan pelanggan, sementara buncis super dan brokoli tidak mencapai target pada keempat perspektifnya. Maka dari itu, strategi perbaikan kinerja sistem logistik yang disarankan adalah: (1) efisiensi biaya tenaga kerja, (2) pengadaan dana cadangan, (3) pengadaan dana talangan, (4) penjadwalan stok, (5) peningkatan pengawasan kerja, dan (6) pelatihan karyawan. Kata kunci: balanced scorecard, pengukuran kinerja, sistem logistik, rantai pasok, sayuran