Kinerja Sistem Logistik Pada Rantai Pasok Beras Organik (Oryza sativa L.) untuk Pasar Terstruktur (Studi Kasus di Gapoktan Simpatik, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Ba
Main Author: | Nuraini, Rafika |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/16240 |
Daftar Isi:
- Sistem logistik merupakan komponen yang penting dalam manajemen rantai pasok mulai dari proses produksi hingga distribusi, dengan tujuan supaya produk dapat didistribusikan dalam jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan kualitas yang terjaga sesuai permintaan pasar. Namun, terdapat permasalahan sistem logistik pasca panen. Oleh karena itu, sistem logistik yang optimal berperan penting dalam perencanaan saluran distribusi bagi produsen beras organik dalam upaya menciptakan rantai pasok terintegrasi. Penelitian dilakukan di Gapoktan Simpatik, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat karena gapoktan masih mengalami kendala dalam sistem sistem logistik yang berpengaruh terhadap beras organik yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja sistem logistik agar dapat diterapkan oleh gapoktan. Metode yang digunakan adalah studi kasus melalui pengumpulan data yang diperoleh dari data primer dan sekunder, dengan alat analisis yaitu analisis deskriptif untuk mendeskripsikan keragaan sistem logistik ,metode Balanced Scorecard (BSC) untuk mengukur kinerja sistem logistik serta pengembangan alternatif perbaikan sistem logistik, dan metode Activity Based Costing (ABC) untuk mengetahui keuntungan berdasarkan biaya per aktivitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa rasio keuntungan Gapoktan Simpatik yaitu 7,5% lokal dan 92,5% ekspor. Pengukuran kinerja sistem logistik dari perspektif yang mencapai target yaitu perspektif bisnis internal mendekati efisien dan perspektif keuangan untuk siklus arus kas dan biaya persediaan baik namun rasio harga biaya logistik lokal belum efisien. Sedangkan, perspektif yang tidak mencapai target yaitu perspektif pelanggan dan perspektif pertumbuhan pembelajaran dilihat dari Service Level Agreement dan loyalitas karyawan yang belum terpenuhi. Alternatif perbaikan sistem logistik dapat dilakukan dengan peningkatan harga, pemenuhan pasokan,dan peningkatan service level.