Peranan Kelompok Tani Dalam Meningkatkan Produktivitas Gabah Kering Giling (GKG) dan Mutu Beras Petani Padi Sawah di Desa Karangbungur, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang
Main Author: | A, Muhammad Fahmi |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/16221 |
Daftar Isi:
- Permasalahan yang dialami oleh Kelompok Tani Asem dan Kelompok Tani Madkasik yaitu terjadinya penurunan produktivitas gabah pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 dan belum mampu menghasilkan beras dengan mutu yang baik. Permasalahan yang dihadapi oleh kelompok tani ini seharusnya dapat diatasi oleh kelompok tani melalui peranan kelompok tani sebagai kelas belajar, wahana kerja sama, dan unit produksi. Berdasarkan permasalahan tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan Kelompok Tani Asem dan Kelompok Tani Madkasik dalam meningkatkan produktivitas gabah kering giling (GKG) dan mutu beras yang dihasilkan oleh kelompok tani melalui perannya. Desain yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Asem dan Kelompok Tani Madkasik sama-sama sudah menjalankan perannya sebagai kelas belajar, wahana kerja sama, dan unit produksi walaupun belum optimal. Akan tetapi Kelompok Tani Asem lebih baik dalam menjalankan perannya jika di bandingkan dengan Kelompok Tani Madkasik jika dilihat dari peranannya sebagai kelas belajar, wahana kerja sama, dan unit produksi. Selain itu Kelompok Tani Asem sudah mampu menghasilkan gabah kering giling dengan kisaran produktivitas anggota kelompok tani antara 4.200kg/ha-4900kg/ha. Sementara Kelompok Tani Madkasik mampu menghasilkan gabah kering giling dengan kisaran produktivitas anggota kelompok tani antara 2.800kg/ha-4900kg/ha. Sementara itu Kelompok Tani Asem hanya mampu menghasilkan mutu dengan kategori beras patah sebesar 70% dan beras menir sebesar 30% dari produksi yang dihasilkan oleh setiap anggota kelompok tani. Sedangkan Kelompok Tani Madkasik hanya mampu menghasilkan mutu dengan kategori beras patah sebesar 50% dan kategori beras menir sebesar 50% dari produksi yang dihailkan oleh setiap anggota kelompok tani sehingga Kelompok Tani Asem dan Kelompok Tani Madkasik masih belum mampu menghasilkan mutu beras dengan kategori beras utuh atau beras dengan mutu terbaik.