Kajian Kemitraan Petani Mangga Gedong Gincu (Mangifera Indica L.) dengan CV. Sumber Buah (SAE)
Main Author: | Syah, Siti Nur Azizah |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2015
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/16086 |
Daftar Isi:
- Tingginya permintaan pasar menjadikan CV. Sumber Buah (SAE) melakukan program kemitraan dengan petani mangga di Kelompok Tani Sukamulya yang merupakan salah satu kelompok dari Gapoktan Samimulya. Pada perkembangannya kemitraan yang dilakukan masih terdapat kendala bahkan mengundurkan diri seperti kelompok tani Dunia Buah dan Ki Gebang. Penelitian yang dilakukan mengenai kajian kemitraan yang bertujuan untuk mengetahui kendala dan manfaat kemitraan, penyebab pengunduran diri pihak mitra, dan kinerja usaha yang dilakukan petani mangga. Selain itu, disajikan pula model kemitraan ideal sebagai solusi dari kendala kemitraan. Desain penelitian yang digunakan adalah desain kualitatif dengan teknik penelitian studi kasus. Informan dari penelitian ini adalah perusahaan CV. Sumber Buah (SAE), ketua Gapoktan Samimulya dan ketua Kelompok Tani Sukamulya sebagai petani mitra, ketua Kelompok Tani Dunia Buah dan ketua Kelompok Tani Ki Gebang sebagai petani yang sudah tidak bermitra. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan bantuan alat analisis model teori drama. Hasil penelitian mengenai kendala bahwa petani merasakan kesulitan di teknik budidaya, kurangnya informasi pasar, pengembalian produk, lamanya waktu pembayaran dan sulitnya akses transportasi untuk mengirim produk. Namun petani merasakan manfaat dari segi pendapatan, harga, kekeluargaan, dan teknologi. Melalui kerangka pikir bersama yang berdasarkan pertimbangan ancaman dan tawaran antar pelaku diperoleh tidak ada lagi pengembalian produk, standar kualitas buah mangga tidak diturunkan, pembayaran tunai atau 3 hari setelah pengiriman, dan gapoktan sebagai sarana kelompok tani. Alasan pengunduran diri yang dilakukan kelompok tani diantaranya karena kurang sesuainya harga dan standar kualitas yang terlalu tinggi.