HUBUNGAN DAGANG (TRADING TERM) ANTARA PEMASOK DENGAN RITEL MODERN
Main Author: | Harlis, Yohana Fitria |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2014
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/16008 |
Daftar Isi:
- Isu yang semakin berkembang di persaingan usaha antara pemasok dengan ritel modern adalah lemahnya posisi tawar pemasok yang menyebabkan pemasok menjadi pihak yang tereksploitasi. Market power yang dimiliki oleh ritel modern menimbulkan ketergantungan para pemasok untuk masuk ke gerai mereka. Dominasi ritel modern terhadap pemasok dilakukan melalui cara hubungan jual beli produk yang menggunakan sistem jual putus. Hubungan tersebut dituangkan dalam perjanjian tertulis yang disebut National Contract yang memuat syarat-syarat perdagangan (trading term) yang dapat dinegosiasikan antara pemasok dengan ritel modern. Sehubungan dengan hal tersebut maka dalam penelitian ini membahas terhadap bentuk hubungan dagang (trading term) yang terjadi antara pemasok dengan ritel modern dan strategi pemasok dapat bertahan bekerjasama dengan ritel modern. Hubungan kerjasama antara pemasok dan ritel modern telah diatur dalam sistem kemitraan menurut Perpres Nomor 112/2007. Dalam kerjasama usaha diatur trading term yang jelas, wajar, dan berkeadilan serta menguntungkan kedua belah pihak tanpa tekanan. Penelitian yang dilakukan menggunakan teknik studi kasus di salah satu pemasok yang ada di Bandung dengan metode penelitian dilakukan dengan wawancara, dan dianalisa menggunakan analisis point klausul perjanjian (kontraktual) dan analisis SWOT. Analisis hasil penelitian yaitu kontrak perjanjian yang terjalin antara pemasok dengan ritel modern dibuat dalam bentuk tertulis dan diperbaharui setiap tahunnya. Dalam perjanjian terdapat 7 item trading term. Syarat-syarat perdagangan (trading term) yang diterapkan dalam perjanjian tersebut sangat jelas, wajar, dan adil serta saling menguntungkan kedua belah pihak sesuai dengan aturan yang terkait. Selain itu bargaining position yang dimiliki oleh pemasok cukup kuat sehingga pemasok dapat melakukan negosiasi dengan ritel modern. Dengan adanya bargaining position yang cukup kuat dimiliki oleh pemasok, menjadikan hal tersebut salah satu strategi yang digunakan sehingga dapat bertahan bekerjasama dengan ritel modern.