MANAJEMEN RANTAI PASOK RAMAH LINGKUNGAN PADA BERAS ORGANIK STANDAR IMO (Studi Kasus Gapoktan Simpatik, Kabupaten Tasikmalaya

Main Author: Lulu, Lika
Format: bachelorthesis doc-type Bachelors
Bahasa: ind
Terbitan: , 2013
Online Access: http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/15875
Daftar Isi:
  • Manajemen Rantai Pasok Ramah Lingkungan pada Beras Organik Standar IMO (Studi Kasus Gapoktan Simpatik, Kabupaten Tasikmalaya). Di bawah bimbingan DR. TOMY PERDANA, SP., MM. Beras merupakan komoditas yang strategis, karena dibutuhkan masyarakat sebagai sumber pangan utama. Pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional terutama beras, salah satunya melalui revolusi hijau. Namun seiring berjalannya waktu, revolusi hijau memunculkan berbagai dampak negatif yang serius bagi lingkungan dan kehidupan manusia. System of Rice Intensification (SRI) adalah teknik budidaya beras organik ramah lingkungan yang diupayakan oleh Gapoktan Simpatik di Kabupaten Tasikmalaya. Melalui dinas pertanian, Gapoktan Simpatik menjalin kerjasama pemasaran beras organik dengan PT Bloom Agro, mengekspor beras organik ke enam negara, USA, Jerman, Belanda, Dubai, Singapur dan Malaysia. Para pelaku rantai pasok dipetakan dalam manajemen rantai pasok ramah lingkungan yang sesuai dengan karakteristik beras organik SRI yang ramah lingkungan. Kemudian kinerja manajemen rantai pasok beras organik diukur menggunakan environmental balance scorecard, berdasarkan perspektif dampak lingkungan dengan prinsip organik SRI, kejujuran, keadilan (Fair Trade), serta melibatkan petani (social inclusive). Sebagai jaminan produk organik IMO (Institute for Marketecology) pertamakali mensertifikasi lahan gapoktan seluas 292,24 hektar (2009), namun terjadi perubahan yang signifikan menyusut menjadi 60 hektar (2011). Penelitian yang dilakukan terkait fenomena tersebut dianalisis menggunakan Soft System Methodology (SSM) dengan proses bertahap. Hasil penelitian menentukan permasalahan secara logis, rinci, dan sistematis, serta membuat alternatif perbaikan pada permasalahan Gapoktan Simpatik.