IMPLEMENTASI PROGRAM ONE VILLAGE ONE PRODUCT DAN PENGUATAN PERAN KOPERASI DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL BERBASIS AGRIBISNIS SAYURAN (Studi Kasus di Koperasi Mitra Tani Parahyangan Desa Tegallega, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat)
Main Author: | Sinaga, Friska L |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2013
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/15873 |
Daftar Isi:
- Implementasi Program One Village One Product dan Penguatan Peran Koperasi dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Agribisnis Sayuran (Studi Kasus di Koperasi Mitra Tani Parahyangan Desa Tegallega, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat). Di bawah bimbingan TUTI KARYANI Program One Village One Product (OVOP) menjadi program pembangunan yang akan diterapkan di 100 wilayah di Indonesia. Program OVOP diadopsi dari Jepang melalui Kementrian Koperasi dan UKM RI. Salah satu pelaksanaan program OVOP telah berlangsung yaitu di Desa Tegallega Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur. Fokus kegiatan OVOP di Desa Tegallega dilakukan dengan pendekatan pengembangan agribisnis tanaman sayuran melalui peranan koperasi setempat, yaitu Koperasi Mitra Tani Parahyangan. Program OVOP yang telah berjalan ini secara khusus perlu disertai dengan kajian mengenai faktor penting dalam pelaksanaannya. Berdasarkan permasalahan tersebut tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran implementasi program OVOP dan penguatan peran koperasi dalam pengembangan ekonomi lokal berbasis sistem agribisnis sayuran Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik penelitian studi kasus. Informan dalam penelitian ini termasuk pihak pengurus KMTP, petani anggota koperasi serta stakeholder pada pelaksanaan program OVOP. Hasil penelitian menunjukkan keragaan sistem agribisnis sayuran setempat masih terdapat kelemahan dalam aspek integrasi antara subsistem usahatani dan subsistem pengolahan dengan subsistem penunjang. Peran Koperasi Mitra Tani Parahyangan dalam pengembangan sistem agribisnis sayuran di Desa Tegallega sudah menyebar di semua subsistem terutama di subsistem pemasaran. Berdasarkan hasil analisis, pelaksanaan program OVOP di Desa Tegallega sudah dapat dikategorikan †̃baikâ€TM. Namun untuk menjamin keberlangsungan program OVOP beberapa komponen penting adalah 1) kebijakan atau tujuan yang mendasari pelaksanaan, (2) pihak inisiator program, (3) keterlibatan pihak-pihak lain, (4) aspek pendanaan, (5) bentuk partisipasi, (6) pendampingan, serta (6) aspek pemasaran.