PERAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN TANAMAN FLORIKULTURA KRISAN (Studi Kasus di Kelompok Tani Wira Mandiri Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat)
Main Author: | S, Restu Wulandari |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2013
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/15827 |
Daftar Isi:
- Peran Kelompok Tani dalam Pengembangan Agribisnis Florikultura Krisan (Studi Kasus di Kelompok Tani Wira Mandiri Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat). Dibawah bimbingan YAYAT SUKAYAT. Krisan adalah komoditas florikultura yang banyak digemari dan memiliki potensi untuk dikembangkan karena permintaannya yang tinggi. Pembentukan kelompok tani yang memiliki peran utama sebagai unit belajar, unit kerjasama dan unit produksi diharapkan dapat mendukung terciptanya pengembangan agribisnis melihat krisan telah ditetapkan sebagai komoditas florikultura unggulan Indonesia. Upaya pengembangan agribisnis yang dilakukan kelompok tani melalui pendekatan sistem agribisnis meliputi subsistem pengadaan sarana produksi, subsistem produksi, subsistem penanganan hasil, dan subsistem pemasaran yang ditunjang oleh sarana dan prasarana serta upaya pembinaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran kelompok tani dalam melakukan agribisnis florikultura krisan. Penelitian dilakukan di Kelompok Tani Wira Mandiri, Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, sebagai salah satu penghasil krisan. Desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif kualitatif dengan teknik penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Penentuan tempat penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) karena Kelompok Tani Wira Mandiri adalah kelompok tani yang fokus membudidayakan krisan. Rancangan analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kelompok Tani Wira Mandiri belum sepenuhnya menjalankan peran sebagai unit belajar, unit kerjasama dan unit produksi sehingga kurang mendukung pengembangan agribisnis krisan secara signifikan. Dalam melakukan agribisnis florikultura krisan, petani memperoleh sarana produksi seperti pupuk dan pestisida dari kios-kios sarana produksi di sekitar Desa Karyawangi, salah satunya adalah milik ketua Kelompok Tani Wira Mandiri. Pemenuhan kebutuhan benih juga diperoleh dari salah satu anggota Kelompok Tani Wira Mandiri. Penerapan Standar Operasional Prosedur dalam melakukan budidaya krisan secara keseluruhan masih belum optimal dilakukan karena dirasakan kurang praktis bagi petani. Penanganan pascapanen krisan masih dilakukan secara sederhana dan pengolahan krisan menjadi produk lanjutan belum dilakukan. Dan pemasaran hasil usahatani anggota dilakukan melalui salah satu anggota kelompok tani yang telah memiliki kontrak dengan florist.