UJI RESISTENSI GULMA Monochoria vaginalis ASAL DAERAH JAWA BARAT DAN LAMPUNG AKIBAT HERBISIDA MAJEMUK BERBAHAN AKTIF METIL BENSULFURON 184,8 g/l + PIRIFTALID 366 g/l
Main Author: | Pratama, Nugiarta |
---|---|
Format: | bachelorthesis doc-type Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2020
|
Online Access: |
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/15809 |
Daftar Isi:
- Pengendalian gulma menggunakan herbisida dari golongan yang sama di beberapa daerah sentra padi nasional khususnya pada beberapa daerah di provinsi Jawa Barat dan Lampung secara terus-menerus akan menimbulkan gulma resisten. Tingkat resistensi masing-masing daerah berbeda tergantung akan dosis, jenis herbisida yang digunakan, intensitas penggunaannya dan faktor lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui resistensi dan tingkat resistensi pada gulma Monochoria vaginalis yang berasal dari beberapa daerah yang terindikasi resisten di provinsi Jawa Barat dan Lampung akibat herbisida majemuk berbahan aktif metil bensulfuron 184.8 g/l + piriftalid 366 g/l. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2019 – Agustus 2019, di Universitas Padjadjaran dan R&D Field Station PT. Syngenta Indonesia. Pengujian tingkat resistensi gulma menggunakan metode Whole Plant Pot Test dengan rancangan petak terbagi (Split Plot) yang terdiri dari 2 Faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu asal gulma (G) sebagai petak utama yang terdiri dari 5 perlakuan dan faktor kedua yaitu dosis sebagai anak petak yang terdiri dari 6 perlakuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa gulma M. vaginalis asal daerah Jawa Barat dan Lampung telah resisten terhadap herbisida majemuk berbahan aktif metil bensulfuron 184.8 g/l + piriftalid 366 g/l. Dengan tingkat resistensi rendah untuk gulma M. vaginalis asal Sarijaya dan Rama Dewa, resistensi sedang untuk gulma M. vaginalis asal Sapto Mulyo dan Resistensi tinggi untuk gulma M. vaginalis asal Kalentambo.